12. Ternyata Dia

2.4K 223 6
                                    

Bismillah
Selamat membaca♥

Jangan lupa vote & komen!

12. Ternyata Dia

Jangan berharap apapun kepada siapa-pun, karena akan membuat mu kecewa. Berharaplah kepada Allah Swt. Karena Dia-lah sebaik-baik tempat berharap.”

Amila

****
Pukul tujuh pagi Mila masih bergelung dibawah selimut kesayangan nya. Seusai sholat shubuh Mila memutuskan untuk kembali tidur karena merasa tubuh nya remuk redam. Kepala nya juga pusing sekali. Kening nya juga terasa panas. Seperti nya Mila memang demam. Mila sudah merasa tubuh nya sangat tidak enak mulai kemarin, tapi dia sengaja diam karena Mila pikir dia hanya kelelahan. Mengingat jika selama ulangan itu Mila selalu tidur larut dan memforsir diri nya untuk fokus belajar. Ditambah lagi harus setoran.

Pintu kamar nya yang terketuk beberapa kali pun tidak mengusik tidur Mila. Laras dan Ustadzah Ema bahkan Zahra sudah mencoba membangunkan Mila, namun itu tidak membuahkan hasil. Andai saja pintu kamar nya tidak dikunci, mereka pasti bisa langsung masuk.

“Bagaimana, nak?” tanya Laras dengan raut wajah panik ketika melihat Zahra turun dari tangga.

“Belum ada jawaban, Bun.”

“Bunda takut dia kenapa-napa dikamar nya,” Akuh Laras. “Apa tidak ada kunci cadangan?”

“Tidak ada, Bun.” jawaban Zahra membuat Laras semakin panik.

“Bagaimana ini?”

“Bagaimana kalau kita lewat balkon saja, Adek kaya nya jarang mengunci balkon nya,” saran Zahra. Laras dan Ustadzah Ema langsung mengangguk setuju.

Sesampai nya dibalkon kamar Mila, Ustadzah Ema membuka nya perlahan. Dan benar saja, pintu itu tidak terkunci. Mereka langsung memasuki kamar Mila. Ada kelegaan yang muncul di wajah Laras melihat putri nya tertidur. Yang membuat Laras menjadi heran adalah Mila tidak pernah tidur setelah sholat subuh.

Karena menurut pandangan para ulama, tidur setelah waktu subuh hukumnya makruh dan tidak diperkenankan apabila tidak ada udzur dan keperluan. Mengapa demikian? Pasalnya, waktu sesudah subuh adalah waktu turunnya berkah dan rejeki. 

Sebagaimana Rasulullah SAW berdoa memohon kepada Allah agar umatnya diberikan rejeki di pagi hari seperti hadist berikut ini : “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)

Sedangkan dalam hadist lain Rasulullah SAW juga bersabda : “Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.”(HR. Thabrani)

Oleh karena itulah tidur setelah waktu subuh menjadi waktu yang tidak diperkenankan untuk dilakukan. Ibnu Qayyim AlJauziyyah rahimahullah pun pernah berkata : “Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.” 

Tak hanya itu, Ibnul Qayyim rahimahullah bahkan mengatakan bahwa tidur di waktu pagi menjadi salah satu perbuatan yang menghambat datangnya rizki dari Allah. Beliau berkata : “Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak).”

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang