5. Berusaha menjadi lebih baik

2.9K 230 0
                                    

Assalamu‘alaikum

Alhamdulillah bisa up bab 5💜

Jangan lupa Vote dan komen, ya!!!!

SELAMAT MEMBACA❤💕❤💕❤💕

5. Berusaha menjadi lebih baik

“Jangan berusaha untuk menjadi yang sempurna. Karena jelas, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Tapi,  berusaha lah untuk terus menjadi lebih baik.”

Amila

****

Pagi menjelang siang ini suasana kamar Zahra sedang tegang. Mila benar-benar diintrogasi kakak nya. Dirinya merutuk dalam hati. Kenapa teman-teman nya datang ke pesantren. Selama sebulan ini Mila sudah nampak akrab dengan teman se-asrama nya. Walaupun masih ada yang nyinyir. Mila menganggapnya hal biasa. Tapi setelah kedatangan teman-teman nya tadi anak-anak santri baik putra maupun putri membicarakan nya. Bahkan para ustadz yang tak sengaja mendengar ghibah-an mereka beberapa kali menegur.

“Dari kapan?” Tanya Zahra. Suara nya tetap sama, lembut dan tenang. Namun Mila merasakan hawa panas disini.

“Apa nya, kak?”

Zahra menghela napas pelan. Sedangkan Gus Hafi hanya duduk bersandar di atas ranjang memperhatikan dua wanita dihadapan nya. “Kamu sama Dimas,”

“Udah dari lama, tapi aku udah selesaikan baik-baik sama dia pas masuk pesantren. Aku kirim dia surat waktu itu,” jelas Mila merunduk. Dia takut menatap kakak nya.

“Maaf, kak.”

Lagi-lagi Zahra menghela napas nya. Ia memegang kedua bahu adik nya. “Kamu tau tidak? Kalau Abi gak suka kamu main sama geng-geng mu itu,”

“Iya, Mila tau. Dari dulu Ayah selalu marah kalau Mila keluar rumah malam-malam.” Balas Mila.

“Jadi?”

“Saat Ayah sakit, menjelang hari kepergian beliau, aku mau minta maaf. Tapi pas sampai disana Ayah lagi ditangani Dokter. Waktu itu aku mau bilang sama Abi kalau aku mau berubah. Mila mau di pesantren aja sesuai dengan apa yang Ayah mau, dengan syarat Ayah harus sembuh. tapi Ayah malah pergi sebelum Mila bilang,” ujar Mila terisak. Mengingat dirinya memutuskan keputusan nya yang ingin mondok dengan syarat Ayah nya harus sembuh. Tapi Allah berkehendak lain. Sebelum mengatakan niat nya Abi sudah pergi terlebih dulu.

Zahra memeluk Adiknya. “Sekarang udah berubah, kan? Udah di pesantren sesuai yang diinginkan Abi. Tapi Mila juga harus ikhlas disini. Tidak boleh mondok hanya karena Abi, percuma dong nanti ilmu nya gak manfaat kalau tidak ikhlas menjalani. Sekarang juga gak boleh lagi membantah perkataan orang tua, harus nurut sama Bunda dan juga Umi, ya?” Mila mengangguk dalam pelukan Zahra. Saat ini adalah waktunya dia memperbaiki kesalahan nya di masa lalu. Dulu Mila sering membantah perkataan Laras dan Akbar, namun sekarang ia harus menurut kepada orang tua nya. Abi telah pergi. Sebisa mungkin Mila harus membuat Bunda nya bahagia. Dia tidak boleh mengulang kesalahan yang sama untuk yang kedua kali nya.

****

“Ning, tadi temen nya sameyan, ya?” tanya Aulia. Malam ini mereka sedang berjalan menuju masjid pesantren untuk sholat isya’ berjamaah.

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang