16. Tausiyah Cinta

2K 178 2
                                    

Bismillah
Selamat membaca❤️

Jangan lupa Vote dan komen, ya!

Absen dulu yuk! Kalian dari kota mana aja??

Kalian baca Amiela jam berapa??

Ajak teman kalian buat baca, biar makin rame❤️

16. Tausiyah Cinta

“Ketika Allah mencintaimu, Dia akan menempatkan cintamu di hati seseorang yang cintanya memang layak untuk dimiliki.”

Amiela

****
“Cinta adalah suatu perasaan yang Allah ciptakan pada manusia. Perasaan cinta bisa membuat seseorang yang sedang jatuh cinta ini melakukan apa saja. Membicarakan persoalan cinta, yang langsung terngiang mungkin adalah cinta kepada sesama manusia. Padahal ada cinta yang jauh lebih tinggi dari itu, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya itulah cinta yang patut diagung-agungkan.  Bukan hanya cinta kepada sesama makhluk ciptaan Allah saja. Maka dari itu, perasaan cinta ini perlu dijaga supaya tidak membawa diri kita kepada hal – hal yang tidak baik.” Ustadz Fauzi menyampaikan tausiyah malam ini dengan penuh hikmad di Masjid Darrul Furqon. Tausiyah beliau didengarkan oleh seluruh santriwan dan santriwati yang telah berkumpul dua puluh menit lalu.

Posisi Mila yang berada luar Masjid membuat nya terus beristighfar. Bagaimana tidak? Dia duduk di sebelah orang yang sedang ia hindari saat ini. Meskipun mereka berjarak mengikuti garis pintu, tetap saja itu masih terhitung dekat. Mila dan Amir terkadang saling melirik. Entah apa yang ada di dalam batin mereka, yang pasti pembahasan malam ini sangat menampar kedua nya.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah yang merupakan seorang ulama mengajarkan kepada kita bahwa cinta itu memiliki 4 kekuatan. Dan cinta merupakan sesuatu yang datang melalui 4 sebab, tapi disini saya akan membahas dua saja,” ujar Ustadz Fauzi seraya menatap anak-anak santri nya.

“Yang pertama, Islam tidak mengenal cinta buta. Karena dalam islam, kita diminta untuk berilmu terlebih dahulu. Orang yang berilmu berarti orang yang yakin. Karena keyakinan datang dengan ilmu. Sehingga tahapan yakin itu ada Ilmul Yaqin”, “Ainul Yaqin”, dan “Haqqul Yaqin”. Mencintai dengan ikhlas. Setelah keyakinan dimiliki maka akan terasa ikhlas dengan sendirinya. Orang yang mencintai seseorang tanpa keikhlasan dalam mencintai maka itu sesuatu yang bohong dalam islam. Ikhlas mendatangkan kejujuran. Kejujuran inilah yang akan membuahkan cinta. Dari cinta ini akan menelurkan 2 hasil yang bernama Inqiyad dan Qabul. Yang dimaksud dengan dua hal ini adalah orang yang mencintai ini akan tunduk dan patuh kepada yang dicintai.”

“Dan yang kedua, Berbagai perasaan cinta yang dirasakan manusia ada tingkatannya. Dan hendaknya kita memposisikan perasaan cinta ini dalam hidup kita. Rasa cinta yang muncul pada diri manusia ini memang terkadang membingungkan, terutama masalah cinta yang ada pada sesama manusia. Namun, sebaiknya kita juga membawa cinta ini menjadi ketakwaan dengan cara memposisikan perasaan cinta dalam diri kita.”

Mila melirik Amir yang terfokus kepada tausiyah Ustadz Fauzi. Lalu dia kembali fokus mendengarkan lagi.

“Mencintai seseorang itu hal wajar anak-anak ku sekalian. Tapi ingat, Rasa cinta kepada Allah harus yang paling besar dan paling banyak. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Dzat yang tidak ada bandingannya. Bentuk kecintaan kita kepada Allah tentu adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.  Seperti Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada surat Az- Zariyat ayat 56 :

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang