35. Asrama B02

1.5K 158 5
                                    

Jangan lupa Vote komenn❤️❤️❤️

SELAMAT MEMBACAAA💖💖

35. Asrama B02

“Apa yang menurut mu baik, belum tentu baik dihadapan Allah. Apa yang menurut mu buruk belum tentu buruk dihadapan Allah. Allah tahu! Sedangkan kamu tidak.”

****
Sudah seminggu ini berlalu semua kegiatan-kegiatan peringatan Harlah Pondok Pesantren Darrul Furqon. Alhamdulillah, semua acara dari hari pertama hingga hari ini berjalan dengan lancar. Meski dipertengahan kegiatan tiga hari yang lalu ada kerusuhan yang disebabkan oleh santri yang melakukan kesalahan fatal.

Malam ini adalah puncak kegiatan Harlah dan tepat pada pukul 00.01 nanti akan ada surprize dari para santri dan alumni ponpes Darrul Furqon. Pagi ini, rumah sang Kyai nampak bersih dan indah. Di ruang tamu terdapat Kyai Anwar—pemilik pesantren Darrul Furqon dan juga ada beberapa Kyai-Kyai dari pondok pesantren lain yang mengadakan kunjungan bersama sepuluh santri mereka. Begitupun di ruang tengah Ndalem juga ada ibu-ibu Nyai dan Ustadzah yang sedang berdongeng ria ditemani oleh beberapa makanan yang tertata rapi dihadapan mereka.

“Asrama neng kene ombo-ombo, yo?” tutur salah satu santri dari pesantren tetangga.

“Penataan tempat nya juga rapi buanget,” sahut dari mereka yang lain.
Santri Darrul Furqon yang mendengar pun merasa bangga.

“Pengen ngalap barokah ilmu neng kene,

“Oh, iya, Ana, kok, belum tau Ning-nya, ya? Jarene Ning-nya wonten kaleh?” tanya lagi salah satu dari mereka.

“Ini Ning-nya, mbak.” sahut Ahla dari arah samping. Ahla menepuk pundak Mila seraya tersenyum. Mila sendiri menyalami satu persatu dari mereka.

Adem tenan wajahe,” puji mereka membuat Mila hanya tersenyum tipis.

“Ning, sering tidur di Ndalem opo neng kene?

“Saya tidur di Asrama pas malam Ahad sama malam jumat saja.” balas Mila ramah.

Owalah,”

Yowes, kalau begitu kami lanjut melihat-lihat lagi, ya?” izin mereka yang di angguki Mila serta teman-teman nya.

“Silahkan-silahkan, siapa tau kepencut pengen mondok disini,” ujar Ahla riang. Membuat para santri dari ponpes tetangga mengacungkan jari jempol nya.

“Duh! Ramah sekali, gila! Suara nya juga pada lembut gitu.” heboh Nabila yang disetujui teman-teman nya yang lain.

Setiap tahun, pasti akan diadakan kunjungan pondok pesantren yang dilakukan secara bergilir. Kunjungan itu dilakukan agar hubungan kekeluargaan dan persahabatan antar pesantren tetap terjaga. Juga bertujuan agar para santri bisa mendapatkan banyak teman karena pasti mereka akan berkenalan.

Mila bersandar pada dinding Asrama sembari memperhatikan para santri yang berlalu lalang. Sedangkan teman-teman nya duduk lesehan di lantai teras yang telah dilapisi tikar.

“Duduk ngapa, Ning?” cetus Sayyidah membuat Mila menatap nya.

“Apa?”

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang