49. Kapan nikah???

1.2K 157 1
                                    

Assalamu‘alaikum semuaaa....apa kabar kalian hari ini???

Alhamdulillah bisa Up bab 49❤️

Jangan lupa Vote dan Komen yang positiff yaahhh❤️❤️❤️

SELAMAT MEMBACAAA❤️❤️❤️❤️

49. Kapan Nikah??

“Sesuatu yang datangnya dari hati, akan sampai ke hati dan di terima oleh hati.”

****
Nabila, Nafisa dan Ning Mila menatap selembar kertas putih yang terdapat berjejeran huruf itu. Tangan Nabila sampai bergetar memegangi nya. Sementara Ning Mila dan Nafisa hanya bisa diam dan sama terkejutnya. Di dalam kertas itu ada tulisan tangan milik Alfa.

Sesuai janji yang pernah ku berikan pada mu, hari ini juga aku akan meminta izin kepada pak kyai untuk meminang mu.

Alfa

Lelaki itu benar-benar menepati janji nya. Nabila tidak bisa berkata-kata lagi. Hatinya masih ada keraguan untuk menjawab semua ini. Ini terlalu awal untuk nya. Dia masih ingin menikmati masa lajang nya.

“Bagaimana ini?” tanya Nabila kepada kedua sahabat nya. Ditaruhnya kertas itu di atas lantai Masjid.

“Niat yang baik,” tutur Ning Mila.

Nafisa mengangguk setuju. “Emm.”

“Ini masih terlalu awal untuk ku,” Nabila menunduk lesu. Bagaimana dengan mimpi-mimpi nya jika Alfa melamarnya sekarang, hanya itu yang Nabila pikirkan. Meskipun hidup dengan Alfa adalah salah satu mimpi nya juga.

“Hanya melamar, bukan nikahan.” nasihat Ning Mila. “Ini adalah jalan yang baik dari yang terbaik, Bil. Alfa bertanggung jawab atas segala nya, kan? Dia mempertanggung jawab kan perasaan mu. Lantas, apa yang membuat mu ragu?” tanya Ning Mila lembut.

“Bagaimana dengan mimpi-mimpi ku? Bagaimana jika setelah lamaran, Alfa langsung ingin menikah?” tanya Nabila mengungkap ketakutan nya.

“Sekalipun itu akan terjadi, kamu bisa mengajukan syarat pra-nikah darinya kan?” ujar Nafisa.

“Bagaimana menurut kalian?” tanya Nabila sekali lagi kepada kedua teman nya.

“Terima,” Ning Mila dan Nafisa berbarengan menjawab.

“Dari cara dia memperlakukan dirimu, saya yakin Alfa lelaki yang baik. Kalau kamu ragu, istikharah lagi, Bil!” ujar Ning Mila.

“Dia meminta jawaban hari ini, Ning.”

Mila menggeleng. “Dia tidak meminta jawaban, tapi hanya meminta izin kepada Kyai Anwar dan meminta izin dari ayah mu.”

“Masih ada beberapa hari lagi untuk istikharah sebelum Alfa benar-benar meminang mu, Bil.” sahut Nafisa.

Nabila terdiam mendengar nasihat-nasihat dari sahabat-sahabatnya. Memang benar, masih ada waktu untuk istikharah guna menghilangkan keraguan nya. Semoga Alfa memang sosok lelaki yang tepat untuk nya yang telah Allah pilihkan.

Ning Mila merebahkan tubuhnya di kasur setelah seharian beraktifitas di kampus juga di pesantren. Memang tak mudah menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai mahasiswi dan juga sebagai santri. Setelah melewati tes dan lain-lain akhirnya Ning Mila berhasil di terima di Universitas yayasan.

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang