6. Kedatangan (nya)

3K 264 1
                                    

Assalamu'alaikum...

Alhamdulillah kelas bab 6❤💕❤💕

Jangan lupa vote dan komen!
Tandai typo!

SELAMAT MEMBACA❤💕❤💕❤💕

6. Kedatangan (nya)

"Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan."

Amila

*****
Manusia tak hanya merasakan kebahagiaan saja. Terkadang kesedihan pun sering kali tiba-tiba datang dan membuat perasaan menjadi gelisah dan gundah. Pastinya tidak ada orang yang ingin merasa sedih. Namun terkadang masalah memang datang secara tiba-tiba dan membuat hari-hari menjadi sepi dan terasa suram.

Orang beriman yakin jika masalah yang datang merupakan bentuk ujian dari Allah. Barang siapa bersabar dengan ujian yang dialami, maka akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Namun sebagai manusia wajar saja jika perasaan bersedih sering berlarut-larut ada dalam hati ketika cobaan itu dianggap berat.

Seusai menulis surat ke-dua itu, Mila mengambil nya dan memasukkan nya ke dalam tas. Sepulang sekolah nanti, dia akan mengirim surat itu ke kantor pos terdekat. Mila menuruni tangga dengan langkah gontai. Entah kenapa pagi ini dia malas sekali rasa nya.

Mila duduk dikursi makan tanpa menyapa keluarga yang ada disana. Hal itu membuat orang heran. Terutama Laras. Biasa nya Mila akan heboh sendiri. Kenapa sekarang mendadak diam?

"Kenapa, dek?" tanya Laras

Mila mendongakkan kepala. "Ya, Bun?"

"Kenapa tidak semangat gitu? Ada masalah?"

Mila menggeleng. "Tidak. Mila baik-baik, aja. Bunda jangan khawatir." ujar Mila menenangkan. "Pulang sekolah nanti Mila mau pergi, ya?" izin Mila.

"Kemana?"

Mila terdiam sebentar. "Mau ke Asrama, aja. Lagi suntuk dikamar." ujar Mila terpaksa berbohong. Tidak mungkin dia mengatakan kalau mau pergi ke kantor pos. Apalagi ini menyangkut masalah yang kemarin.

"Ya sudah, kalau begitu, yang penting tidak keluar dari halaman pondok." ujar Laras. Mila mengangguk. Dalam hati dia merapal kan istighfar karena sudah membohongi keluarga nya.

****

Sepulang sekolah, Mila langsung pamit kepada kedua teman nya. Mila berjalan menuju gerbang dan langsung mencegat taksi. Setelah dapat Mila langsung masuk. Tak lupa Mila memakai masker nya supaya tidak ada yang mengenali.

"Tolong ke kantor pos terdekat, ya, pak?" ujar Mila kepada pak supir.

"Siap, Neng."

Diperjalanan Mila menatap sawah-sawah di kanan kiri jalan. Pesantren Darrul Furqon bukan berdiri di kota. Melainkan di desa. Sehingga suasana nya benar-benar asri dan bahasa krama nya juga masih kental. Saat ini, Mila hanya berpikir ketika surat ini telah sampai ke tangan Dimas. Semoga saja Dimas menerima dan tidak mengganggu nya lagi.

"Ning, sudah sampai." suara pak supir membuyarkan lamunan Mila.

"Iya, pak. Tolong tunggu disini sebentar, ya, pak?" ujar Mila yang di angguki pak supir dengan ramah. Lantas Mila turun dari mobil dan berjalan menuju pos.
Setelah selesai urusan, Mila kembali ke mobil. Supir melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang