2. Pertengkaran

4.1K 312 2
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman👋

Alhamdulillah bisa Up bab 2 Amila♥♥

Jangan lupa Vote!!!!

Isi setiap paragraf dengan komentar positif kalian

SELAMAT MEMBACA❤💕❤💕❤💕

2. Pertengkaran


“Lebih baik dibenci daripada tidak di perhatikan sama sekali, setidaknya mereka telah meluangkan waktu untuk memperhatikan kita.”

Amila

****
Pagi ini Mila sedang bingung sendiri di kamar nya. Bangun-bangun dia dengan mata sembab. Dia tidak berani turun karena takut ditanya oleh orang bawah. Semalam setelah Zahra keluar kamar mengantar makan malam serta memberi sedikit nasihat. Mila kembali kepikiran dan kembali menangis lagi.

“Duh, gimana, nih? Tadi malem kenapa nangis segala, sih. Lemah banget jadi cewek,” maki Mila pada diri nya sendiri.

Mila meletakkan kedua tangan nya di pinggang. Jam masih menunjukkan pukul lima tiga puluh pagi. Masih ada banyak waktu untuk bersiap ke sekolah. Detik selanjutnya, Mila tersenyum. Dia punya ide.

“Pakai kacamata hitam aja gimana, ya?” Lalu Mila mengambil kacamata hitam di laci meja belajar nya. Mila bercermin. Mila menggeleng lagi. “Nanti dikira gak sopan lagi sama guru nya,”

Mila duduk di kursi rias nya. Eyeliner. Itu bisa membantu nya. Mila mengambil nya lalu mengaplikasikan ke mata nya. “Bodo amat, lah, dikira santri pakai make up,  yang penting Bunda engga tau.”
Mila langsung turun ke bawah. Di Sana ada Zahra dan Hafi saja.

“Assalamu‘alaikum. Bunda sama Umi mana, kak?” tanya Mila langsung.

“Wa‘alaikumussalam. Ke pondok, lah.” balas Zahra menatap Mila dan memperhatikan nya. “Tuh, mata kenapa?” tanya Zahra setelah menyadari ada yang berbeda.

Mila gelagapan di tempat nya. “Hah? Gimana, kak?”

“Kakak yakin telinga kamu masih normal.”

Mila mencomot kotak bekal yang sudah tersedia di meja. “Iya, kak, masih normal. Mila berangkat dulu, ya. Assalamu‘alaikum.” setelah nya Mila langsung meninggalkan meja makan.

“Salaman nya pending dulu, kak. Corona.” ucap nya lagi.

Zahra menggelengkan kepala nya. Entah turunan siapa Adik nya itu. Bahkan Abi dan Bunda tidak seceria Mila. Zahra menatap suami nya. “Mau berangkat sekarang?”

“Iya, ayo ke depan dulu,” Zahra mengangguk lantas mengantar suami nya sampai teras.

****

Istirahat pertama Mila gunakan untuk melanjutkan muroja‘ah nya. Nanti malam ia harus setoran lagi. Selama di Pondok ini Mila harus pandai-pandai mengatur waktu. Jika tidak pasti dia akan keteteran sendiri. Jika dulu Mila senang membuang waktu nya untuk nongkrong bersama teman-teman nya. Maka, saat ini Mila berusaha merubah diri. Mila berusaha untuk lebih menghargai waktu. Dan poin terpenting dalam hidup nya adalah Mila tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Mila yakin, dia bisa berubah. Mila pernah membaca disalah satu buku pelajaran milik Zahra, kakak nya. Disana ada satu kalimat yang membuat Mila yakin dia bisa menggapai impian nya. Kalimat itu tertulis, ubah diri mu maka kamu mengubah masa depan mu. Mila akan selalu berusaha untuk itu.

AMILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang