Jangan lupa Vote & komennnn❤️❤️❤️
Maaf telat Upp😭🙏 harusnya kemarin malam😭
Selamat Membaca Bestiee❤️
60. Mughrom
“Tergila-gila dengan mu, karena Allah....”
****
“Aku menerima dirimu yang dulu, sekarang, dan nanti....”“Hatiku memanggilmu, untuk menyempurnakan agamaku....”
“Izinkan aku mengobati luka yang pernah tergores dihatimu...”
Gadis itu tersenyum memandangi cincin pertunangan di jari nya. Otaknya terus mengingat kejadian-kejadian tadi siang. Tidak pernah menyangka takdirnya seindah ini. Setelah melalui berbagai cobaan.
“Pandangin terus sampai karatan, tuh, cincin....” sindir Alvi melewati Ning Mila yang duduk disofa ruang tamu.
“Jomblo memang suka begitu, iri.” balas Ning Mila tenang.
“Kakak juga masih jomblo, ya! Belum taken.”
“Harap tenang!!! Tiga hari lagi taken, tunggu saja bestie...” Ning Mila tersenyum lebar membuat Alvi mendengus.
Setelah bermusyawarah pasca beberapa menit bertunangan, pernikahan mereka akan dilaksanakan tiga hari lagi. Akadnya dilaksanakan tepat pada hari jum'at siang setelah sholat jum'at. Sementara resepsi pada malam harinya.
“Bahagia banget seperti nya kamu? Habis dapat apa?” goda Ning Zahra kepada adik bungsu nya.
“Dapat calon suamiiii.....” wajah gadis itu nampak berbunga-bunga.
“Kakak, makasih banyak, ya?” ucap Ning Mila tiba-tiba.
“Memang kakak ngasih kamu apa?” tanya Ning Zahra.
“Kebahagiaan.” cetus Ning Mila. “Banyak banget kebahagiaan yang kakak kasih ke aku, perhatian, kasih sayang, bahkan kakak sendiri tau aku bukan adik kandung kakak. Tapi kasih sayang kakak tulus banget sama aku,”
Ning Zahra tersenyum haru. Apalagi dia sedang hamil muda, membuat Ning Zahra gampang nangis.
“Kalau saja dulu kakak dan Umi tidak mengajak aku sama Bunda ke sini, mungkin aku gak tau lagi harus apa dan ngapain. Aku seneng banget bisa tinggal disini, sesuatu yang aku impikan dari dulu terwujud karena kakak.” tutur Ning Mila.
“Udah, ahh, kakak jadi mau nangis....” Ning Zahra cemberut.
Ning Mila terkekeh pelan. “Aku sayang banget sama kakak, tau!” ujar nya blak-blakan tanpa rasa gengsi sama sekali. Ia memeluk sang kakak dari samping.
“Kakak juga,” Ning Zahra mengelus punggung tangan adiknya.
“Kakak cuma pesen satu hal sama kamu, dek.”
“Apa?”
Ning Zahra menatap Ning Mila lekat. “Kamu tau Gus Amir bukan orang biasa. Beliau orang yang sangat luar biasa bahkan kakak sendiri kagum sama beliau. Kakak kagum dengan cara dia bersikap kepada perempuan, kepada fans nya, dan kakak juga kagum cara dia menyelesaikan masalah-masalahnya.” jeda sejenak. Ning Zahra masih memperhatikan adik bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMILA
Teen FictionSelamat membaca cerita Gus Amir dan Ning Mila♥ Mila Arsyana Fahmi. Perempuan cantik dan manis yang baru berhijrah setelah meninggalnya sang ayah. Gadis yang menyetujui ajakan sang kakak tiri untuk tinggal di pesantren dan rela meninggalkan teman-te...