25. Istri tentara

6.1K 309 0
                                    

Pagi harinya, Naura memeriksa ponselnya yang ternyata sudah mendapat notif dari Grup whatsapp persit kck, ia pun segera mandi dan menyiapkan sarapan untuk suaminya terlebih dulu,

Aksa duduk di meja makan dan menyantap nasi goreng itu dengan santai, tak berselang lama, ia yang baru menyadari istrinya menggunakan pakaian persit lengkap langsung mengajukan pertanyaan,
"Ada rapat?"

"Iya mas, tadi ada pemberitahuan di grup whatsapp."

"Yaudah makan dulu sarapannya, nanti kita berangkat bareng."

"Iya mas."

Setelah sampai di kesatuannya, Aksa dan Naura turun dari mobil, Naura langsung bergegas menuju tempat pertemuan persit sementara Aksa menuju ke ruangannya.

Disana, Naura membahas tentang kegiatan sosial yang bisa dilakukan, seperti menjahit masker untuk dipakai dan dibagikan kepada warga sekitar, serta menjual separuh lainnya.

Naura mengikuti kegiatan itu sampai kira² pukul 2 siang, ia pun berpamitan dengan Aksa untuk pulang kerumah.

Sesampainya dirumah, ia memasak makanan untuk sore hari menyambut Aksa pulang, setelah semua pekerjaan rumah selesai, ia memilih untuk berbaring didalam kamar sambil maraton drakor.

***

"Halo, Assalamualaikum."

"..."

"Mas Nugra??? Ada apa nelfon saya? Tau nomor saya dari siapa?"

"..."

"Maaf mas, Naura nggak tau Ifa kemana, Naura sendiri baru selesai acara persit dan hari ini belum komunikasi apaapa sama Ifa."

"..."

"Sama-sama."

Setelah mematikan telefon, Naura berniat menyimpan nomor Nugra, bukan apa², untuk jaga² saja kalau ada sesuatu tentang Ifa nanti.

Tak lama kemudian, Aksa pulang.
Pria itu memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum makan. Sementara itu Naura menyiapkan makanan untuk Aksa di meja makan.

"Gimana tadi acaranya?"

"Seru kok mas, kita kegiatan sosial gitu. Ibu² persitnya juga ramah."

"Syukurlah, kamu udah mulai menyesuaikan diri sama keadaan kamu sekarang."

"Iya mas." Naura pun membalas dengan seulas senyuman.

"Mas kenapa? Kok kaya ada yg dipikirin."

"M hm.."

"Ada apa?" tanya Naura penasaran.

"Beberapa bulan lagi, akan ada personil yang ditugaskan ke Lebanon. Dan sa--"

"Dan mas Aksa termasuk?" ucapan Aksa langsung disela oleh Naura.

"Iya." Naura tersenyum getir,

"Ternyata begini ya jadi istri tentara, harus siap ditinggal-tinggal."

Aksa memegang tangan Naura dan menatap wajah gadis itu sendu, "Maaf, kalau saya menyulitkan kamu." ucapnya merasa bersalah. Naura buru-buru menggeleng.

"Nggak, maksud aku nggak gitu kok mas. Aku nggak apa² mas tugas, aku cuma kaget aja ternyata kehidupan tentara seperti ini."

"Ya beginilah, hidup kami yang utama untuk NKRI."

"Mangkanya, cintaku terbagi dua. Iya kan?" goda Naura mencoba mencairkan suasana yang sempat tegang, Aksa pun tersenyum dibuatnya, ia mengelus pipi Naura dan kembali menghabiskan makanannya.

***

Sudah 3 hari lebih Naura merasakan badannya kelelahan, ia pun hanya menghabiskan waktunya untuk tidur²an saja selama beberapa hari ini, dan tentunya meminta izin kepada Aksa untuk tidak memasak dulu selama ia kurang sehat. Aksa pun menuruti permintaan istrinya demi kebaikannya sendiri, ia kemudian menelepon Dian untuk datang kerumah sekedar menemani Naura.

Naura membukakan pintu ketika mendengar suara ketukan beberapa kali.

"Loh, mama?"

"Kamu ngga papa? Mama ditelfon Aksa buat nemenin kamu, katanya kamu sakit udah beberapa hari?"

Naura mencium punggung tangan mamanya dan menutup pintu setelah mamanya masuk kedalan rumah.

"Iya ma, nggak enak badan aja, Naura lemes dari kemarin."

"Kenapa nggak berobat aja sih dek, ke dokter." jawab Dian sambil mengecek suhu badan Naura dengan menempelkan punggung tangannya pada kening Naura.

"Nggak ah, Naura cuma butuh istirahat aja kok ma."

"Hmm yaudah deh kalo gitu. Kamu udah makan?"

"Udah ma, Naura sarapan bubur yg dibelikan mas Aksa."

"Oo yaudah, ini mama bawain lauk buat makan siang kamu nanti."

"Makasih ya ma." Dian tersenyum dan mengusap kepala putrinya.

Dian menemani Naura sepanjang hari ini sampai sore tiba, ia pun sudah memasak beberapa makanan untuk makan Aksa.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Ma," Aksa menghampiri Dian dan menyalaminya dengan mencium tangannya.

"Gimana keadaan Naura ma?"

"Masih gitu² aja, tidur²an. Aksa, kalau boleh mama kasih saran sebaiknya kalian ke RS aja ya, supaya Naura juga dapat penanganan dari dokter, kan nggak bagus juga dibiarkan terus-terusan."

"Iya ma, nanti Aksa coba bujuk Naura."

"Yasudah, kamu mandi dan makan dulu, mama cuma masak seadanya aja."

"Aduh maaf ma Aksa ngerepotin."

"Nggak papa.." Aksa pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, ia kemudian masuk kedalam kamar untuk mengambil baju gantinya sekalian ingin melihat kondisi istrinya.

"Masih lemes?"

"Masih mas."

"Ayo kita makan dulu, selesai makan kita ke Rumah sakit sama mama juga." Naura yang merasa tak sehat pun hanya menurut saja , tak membantah seperti kemarin². Ia kemudian berjalan ke meja makan bersama Aksa dan makan bersama dengan mamanya yang sudah menunggu cukup lama.

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang