6. Tunangan

9.8K 559 2
                                    

Naura syifa POV

Malam itu, aku merasa senang sekali dengan kata-kata mas Aksa, entah darimana perasaan seperti ini muncul dihatiku, yang aku tau, aku senang bila bersamanya.

Tatapan matanya tajam namun menghangatkan
Ucapan-ucapannya tegas dan datar, namun membuatku nyaman
Tingginya yang teramat diatasku, membuatku sangat suka berada didekatnya.

Aku terus saja memikirkan laki-laki itu,
Seseorang yang baru ku kenal namun sudah mampu melumpuhkan hati dan logikaku,
Mas Aksa.. Ku rasa aku mencintaimu.

Aku tertidur dengan nyenyak diatas kasur kesayanganku, tiba-tiba suara alarm membangunkanku untuk segera sholat, akupun menunaikannya dan kembali mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidurku.

Matahari pagi ini terasa hangat seperti memelukku, aku mandi dan turun ke bawah untuk sarapan,

Ada pemandangan berbeda di meja makan..

"Mama.. Ayah, mas Ryan" Naura bingung paginya disambut hal yang jarang sekali terjadi dirumah.

"Pagi sayang" ucap Samsudin

"Eeeh sini sini sini!" ucap Ryan. Naura menuruni tangga dengan alis mengernyit penuh tanya.

"Mama, ayah, ini ada apa? Kalian mau pergi kemana? Kok ngga bilang aku?!" tanya Naura.

"Kami nggak pergi kemana-mana sayang, kita dirumah kok, iya kan Yah." ujar Dian

"Betul.. Sini sayang duduk disebelah ayah, ayah mau bicara sama kamu." Naura menghampiri ayahnya dan duduk disebelahnya. Ia mengambil sepotong sandwich yang ada di piring dan mulai mengunyah.

Samsudin, Dian, dan Ryan duduk dimeja makan menghadap Naura.

"Adek, ayah sama mama udah tau gimana hubungan adek sama Aksa.."

Degg, Naura terdiam dan meletakkan sandwich yang ada ditangannya. Samsudin kemudian melanjutkan

"Aksa udah cerita semuanya ke ayah dan mama kemarin sore, dan kami semua menyetujui hubungan kalian. Ayah sedikit banyak sudah tau gimana Aksa, ayah percaya dia orang yang baik, dia pasti bisa jagain putri kesayangan ayah.
Aksa minta kamu untuk nunggu dia sampai selesai tugas, baru dia akan bicarakan pernikahan kalian, tapi Aksa bilang kamu maunya untuk tunangan dulu, bener?"

"B-bener ayah." jawab Naura terbata-bata

"Aksa sudah bicarakan ini sama orang tuanya, dan mereka menyetujui untuk pertunangan kalian. Mereka akan datang kesini pagi ini jam 9." ucap Samsudin menjelaskan.

"Apa??? Pagi ini yah????" Naura terkejut bukan main dengan ucapan ayahnya.

"Iya, pagi ini mereka sekeluarga akan datang kesini untuk acara pertunangan, jadi sebaiknya kamu dandan dan bersiap-siap ya."

"Tapi ayah, mama, mas! Kenapa nggak ada yang bilang ke Naura? Kenapa mendadak banget?"

"Semalam mama mau kasih tau kamu, tapi kamu udah tidur" jawab Dian.

"Tapi ma, kok mendadak banget sih?"

"Aksa bilang, karena kamu yang meminta untuk tunangan dulu waktu Aksa memutuskan untuk bicarakan pernikahan setelah tugas."

Omaygaaatt gue baru sadarr! Kemarin gue bilang sama mas Aksa untuk tunangan dulu sebelum ngomongin soal nikah. Ini senjata makan tuan atau gimana? Sehari setelah gue ngomong langsung dilamar?! Hikss.. monangis tp seneng..
Ucap gadis itu bermonolog dalam hatinya.

"Yaudah, jangan kebanyakan mikir nanti telat gih sana rapi-rapi, dandan yang cantik mau ketemu calon mertua." ledek Ryan.

"Iihhh mas Ryan apaan siih.. Yaudah ma, ayah, Naura ke kamar dulu ya siap-siap."

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang