28. Sebuah tamparan

7.4K 356 1
                                    

Beberapa bulan kemudian....

***

"Mas... Tolong fotoin Naura dong.."

"Oke..

Siap yaaa..

Senyum,

1..2..3 !

Ckrek.

"Bagus sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus sayang."

"Coba liat dong mas." Aksa menyodorkan ponselnya kepada Naura. Yapp, di kehamilannya yang sudah menginjak usia 6 bulan ini, tiba-tiba saja Naura ingin diajak ke pantai, dengan dalih bayinya ngidam pengin denger suara ombak.

Naura memakai baju berwarna hijau pupus dan kerudung yang senada, kacamata coklat, serta lipcream warna merah yang ia mix dengan warna nude, dikehamilannya, Naura memang lebih sering berdandan, beda dengan kebanyakan ibu hamil lainnya yang justru malas berdandan ketika hamil, kata orang-orang sih, ciri-ciri hamil bayi perempuan kalau ibunya suka dandan. (katanyaaaa...) namun kenyataannya, bukan hanya bayi perempuan saja yang kini didalam perut Naura, tetapi juga bayi laki-laki.

Ya, Naura mengandung anak kembar. Dokter telah mengklaimnya sejak usia kehamilannya 10minggu, dan beruntungnya Naura, ia mendapatkan sepasang bayi sekaligus. Hal itu membuat dirinya dan Aksa merasa sangat senang, meski terkadang kehamilannya terasa lebih melelahkan, tetapi ia selalu bahagia ketika mengingat ada 2 nyawa didalam rahimnya.

Aksa sendiri tak heran ketika selama ini menghadapi masa ngidamnya Naura yang aneh-aneh, karena baginya keinginan istri dan calon anaknya adalah yang terpenting.

"Mas, udah yuk pulang."

"Hah? Kita kan baru sampe, duduk aja belum, nyampe ke lautnya aja belum."

"Aku udah nggak kepengin, dedeknya cuma pengin denger suara ombak aja."

Aksa menghela napasnya dan bergeleng kepala ria, namun meski begitu, ia tetap menuruti kemauan Naura untuk pulang.

Yaaaa begitulah Naura selama hamil, ngidamnya aneh-aneh, dan terkadang tidak masuk akal juga.

Sesampainya dirumah, Naura merebahkan tubuhnya yang terasa lelah, ia lalu meminta bantuan Aksa untuk sekedar memijat-mijat kakinya yang terasa pegal.

***

"Tidak sia-sia akhirnya berangkat pagi, so untuk sementara ini tidak jadi di ikut sertakan dalam penugasan ke Lebanon" gumam Aksa dalam hati.

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang