Drrttt Drrttt..
Ponsel Naura bergetar, sesaat setelah ia hampir hampir saja memejamkan matanya untuk tidur. Ia pun mengambil ponsel tersebut dan membuka layar kuncinya, panggilan masuk 'Mas Aksara' tertera di layar ponselnya, segera ia duduk dan menggeser tombol hijau keatas layar.
"Halo" suara lelaki itu dari seberang telefon.
"Iya halo, ini Naura." Balas Naura.
"Maaf Naura, tadi pagi saya ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda, jadi saya minta tolong rekan saya untuk mengambilkan pesanannya." Jelasnya.
"Oh iya gak papa mas."
"Mm, pesanan sudah saya terima ya, sebelumnya terimakasih banyak." Ucap Aksara, — "Dan, Ya Naura, saya mau melunasi sisa pembayarannya."
"Oh, iya mas, besok langsung datang aja ke butik, kita buka dari jam 08:00."
"Begini Naura, besok saya ada apel pagi, jadi saya gak bisa kesana. Kalau kamu yang temui saya bisa?"
"Saya yang temui?" jawab Naura heran.
"Iya, sekarang saya ada di cafe dekat butik, kalau kamu berkenan, kamu bisa temui saya disini buat ambil uang sisanya." Ucap Aksa menjelaskan.
Naura terdiam sejenak, ia melihat jam dinding di kamarnya dan menunjukkan pukul 19:50. Hampir jam delapan malam.
"Yaudah mas, saya kesana sekarang" tanpa basa-basi, Naura segera mematikan telefon tersebut dan meminta izin keluar kepada orang tuanya.
***
Naura turun dari ojeknya dan melepaskan helm yang ia kenakan. Ia sudah sampai disebuah cafe dekat butik yang dimaksud oleh Aksa saat di telefon, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling cafe, dilihatnya satu persatu pengunjung yang ada disana.
"Naura!" Seseorang dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang melambaikan tangannya dan mulai menghampiri Naura.
"Naura kan?" Tanyanya.
"Iya, Naura syifa pangestika" Jawab Naura datar.
Aksa terkekeh, "Lengkap banget. Saya Aksara, Aksara bagastama." Balas Aksa, merekapun kini saling berjabat tangan.
"Ayo masuk, meja saya disana." menunjuk sebuah meja. Naura pun mengikuti langkah Aksara dari belakang.
"Silakan duduk." Dengan sedikit bingung, Naura duduk dan merasa agak canggung. Sebenarnya ia merasa tidak enak hati karena harus menemui orang malam-malam, apalagi seorang yang ia temui adalah laki-laki.
"Kamu mau makan apa?" tanya Aksara. Naura tertegun sejenak,
"Maaf mas, saya nggak bisa lama." Jawabnya.
"Ini nggak lama kok, cuma makan aja habis itu saya bayar sisa uang kemarin." Ungkap Aksa, bilang dibilang sedikit memaksa.
"Tapi saya ngga enak mas, ngobrol sama laki-laki malam-malam begini. Apalagi udah ada yang punya, saya takut disangka pelakor." jawabnya ragu.
Aksara terkekeh mendengar pernyataan Naura, ia seolah langsung paham betul apa yang dipikirkan oleh gadis itu.
"Kenapa ketawa?" tanya Naura dengan polosnya.
"Nggak papa, lucu aja. Kamu pasti ngira saya yang mau nikah ya karena memesan gaun itu?" Tanya Aksa, Naura pun mengerutkan alisnya, ia menatap Aksa bingung, kemudian mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You (BELUM REVISI)
RomansaHighest Rank : # 1 on Captain (13/01/2021) # 4 on Aksara (04/06/2021) # 4 on TNI (17/06/2021) # 1 on Makassar (15/07/2021) # 1 on Kapten (22/09/2021) # 2 on Wedding (04/01/2022) # 1 on Makassar (14/06/2023)