Before You (BELUM REVISI)

16. Hi honey!

Seorang gadis merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan kaki setengah menggantung.

"Capek juga seharian beres-beres ya mas." ucapnya.

"Lumayan." jawab Aksa yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Mas nggak ngantuk?"

"Ngantuk sih, cuman masih simpan file foto-foto pernikahan kita dulu, saya mau copy juga sekalian."

"Oh yaudah, aku ngantuk mas, boleh aku tidur duluan?"

"Boleh sayang, tidur aja gapapa, saya sebentar lagi selesai, 10 menit lagi." ucapnya

"Oke. Night ya mas."

"Night too."

10 menit berlalu, Aksa menutup laptopnya dan beralih ke tempat tidur, dilihatnya istrinya yang sudah tertidur pulas, sepertinya Naura benar-benar kelelahan hari ini.
Ia menutupi tubuh istrinya dengan selimut dan mengecup keningnya, kemudian segera tertidur disampingnya.

Waktu semakin berlalu, subuh pun telah tiba. Angin sejuk khas pagi hari membuat Naura bangun dari tidurnya dan membangunkan suaminya untuk segera melaksanakan sholat.

Setelah selesai, Naura memilih untuk tidur-tiduran saja karena hari masih gelap. Aksa pun mendekati istrinya dan berbaring di sampingnya.

"Mas nanti mau sarapan apa?"

"Apa aja."

"Hmm, -- oke."

Berhubung mereka adalah pengantin baru, Aksa berniat untuk mengajak Naura sekedar jalan² pagi untuk melihat suasana disekitar rumah.

Tangan Aksa menunjukkan sebuah gerobak sayur yang terletak di pertigaan jalan, letaknya lumayan dekat dari rumah.

"Ini kalau mau belanja sayur bisa disini. Kalau mau ke pasar juga bisa, tapi agak jauh jadi harus pakai motor." Naura mengangguk pelan

Mereka berjalan-jalan saja disekitaran rumah sambil menikmati pertemuan antara angin pagi hari dan terbitnya matahari yang mulai menghangat.

"Kalau ini tempat saya olahraga, kadang² saya ada disini." ucap Aksa menunjukkan sebuah tempat seperti lapangan, tetapi ada beberapa besi untuk alat berolah raga sepertinya.

Setelah agak lama, mereka pulang kerumah, Aksa masuk ke dalam kamar sementara Naura menyiapkan sarapan di dapur.

"Mas, sarapannya udah siap. Makan dulu yuk." ajaknya. Aksa mengangguk mengikuti langkah istrinya dari belakang.

Naura menyiapkan roti, beberapa potong buah, susu dan saffron untuk sarapan pagi, ia memang belum belanja sayur karena ia pikir akan membelinya besok saja ketika Aksa sudah masuk kerja, hari ini masih jadwal cuti Aksa sehingga ia masih ingin menikmati dulu masa-masa pengantin barunya untuk 1 atau 2 hari yang tidak disibukkan dengan dapur.