26. Baby Junior

7.1K 312 0
                                    

Aksa tengah duduk terdiam didalam ruangan dokter saat istrinya sedang diperiksa, sementara Dian menunggu diluar ruangan itu.

Dokter kemudian duduk dikursinya dan disusul Naura yang duduk disamping Aksa.

"Istri bapak nggak apa-apa," dokter menjelaskan, "Selamat ya pak, sebentar lagi akan menjadi ayah." ucap dokter dengan wajah tersenyum.

"Maksud dokter, istri saya? Hamil?"
Tanya Aksa yang masih tak percaya.

"Benar pak, istri bapak sedang hamil, usia kandungannya sudah memasuki usia 7minggu. Dan kelelahan yang dialami istri bapak adalah keluhan wajar bagi seorang wanita hamil."

Aksa tersenyum, memasang wajah bahagia namun seolah tak percaya, matanya berkaca-kaca melihat ke arah Naura, Naura hanya tersenyum dan mengangguk.

"Sayang, kita akan jadi orang tua. Kita akan segera punya anak." terlihat sudut-sudut berkaca disela mata Aksa, menggambarkan betapa bahagianya pria itu saat ini.

Naura hanya mengangguk antusias, "Iya mas, kamu akan jadi papa."

"Selamat ya pak, bu. Saya harap kehamilan ini bisa dijaga dengan baik, atur pola makan sehat, jika mual muntah cobalah memakan buah-buahan. Jangan sembarangan mengkonsumsi obat selain yang diberikan oleh dokter kandungan ya bu."

"Baik dok." jawab Naura.

"Terimakasih dok, terimakasih banyak." tutup Aksa sambil menjabat tangan sang dokter. Mereka berdua segera keluar ruangan dan memberitahukan kabar bahagia ini kepada Dian.

"MaasyaAllah, Alhamdulillah Naura dikasih kepercayaan cepat oleh Allah untuk memiliki momongan." dia mencium pipi Naura dan memeluk tubuh gadis yang kini berbadan dua itu.

Aksa, Naura dan Dian sudah berada didalam mobil yang melaju ke arah rumah mereka, sepanjang perjalanan, Dian tak hentinya memberikan nasihat-nasihat kepada Naura tentang kehamilannya itu, Naura pun mencoba memahami apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukannya selama hamil.

***

Naura sedang duduk setengah berbaring didalam kamarnya, punggungnya tersandar pada kepala dipan. Ia mencoba mengelus perutnya yang masih rata, dan tanpa terasa airmata bahagia menitik dari matanya.

Aksa masuk kedalam kamar dengan membawakan roti dengan selai strawberry dan segelas susu cokelat. Ia melihat apa yang dilakukan Naura dan segera menghampiri, ia duduk bersimpuh dibawah kasur dengan menghadapkan wajahnya pads perut Naura,

"Sayang, anak papa.. Sehat-sehat ya didalam sana, jangan nakal, jangan bikin mama kerepotan ya sayang." Aksa berbicara dengan calon bayinya dengan raut yang bahagia.

"Mas.. Anak kita masih usia 7minggu, dia bahkan belum bisa dengar mas ngomong."

"Yaa nggak apa² , kan gak ada salahnya ngajak ngobrol anak sendiri." cengir Aksa tanpa dosa.

"Hmm iya deh iya.."

"Oh iya, saya bawain kamu roti, kamu makan ya."

"Iya, makasih mas." Aksa pun berdiri kemudian ikut berbaring disebelah Naura.

Kalau kalian tanya Dian ada dimana, jawabannya tentu Dian sudah diantar pulang kerumahnya seusai perjalanan pulang dari rumah sakit tadi.

Kini, Aksa dan Naura sedang menikmati masa-masa bahagia mereka menantikan kehadiran buah hati dalam keluarga kecilnya.

Menantikan saat-saat ia akan menjadi seorang papa.

"Saya nggak sabar akan jadi papa sebentar lagi."

"Bukan cuma papa.." tambah Naura

"Terus?"

"Hot papa." Naura tertawa lepas, dan Aksa hanya mengacak-acak rambut istrinya, "Bisa aja kamu."

"Loh, bener kan hot papa. Nggak akan jadi Baby junior kalo papanya nggak hot." celetuk Naura tanpa disaring.

"Naura..." Aksa menggelitiki pinggang istrinya, Naura tertawa geli meminta ampun untuk berhenti digelitiki.

Suasana kamar pun menjadi hangat, Aksa berdiri mematikan lampu kamar lalu mengecup kening istrinya yang sudah tertidur disampingnya. "Good night baby" ucapnya saat mencium Naura, kemudian ia menarik selimut untuk menutupi sebagian badannya.

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang