35. Broken

7.7K 340 0
                                    

"Naura.."

Naura menoleh ke arah sumber suara, dilihatnya teman-temannya yang berada di depan pintu.

"Ehh kalian, masuk sini masuk."

"Aaaa.. Selamaaatt.. Udah jadi ibu aja sekarang. Ga nyangka banget."

"Hehe iya nih, perasaan kemaren masih makan bubur bareng kalian deh." jawab Naura.

"Selamat ya Ra, nih buat anak lo, dari kita bertiga." ucap Celline sambil menyodorkan 3 paperbag kepada Naura.

"Wah.. Apa nii... Makasih ya onti-onti."

"Sama-sama."

"Eh namanya siapa Ra?" tanya Hasna.

"Mm Zayn n Zoya."

"Widih widih widih.. Pasti gedenya ganteng kaya Zayn malik tuh Ra."

"Ebuset, kaya bapaknya aja lah, ntar kalo mirip Zayn dikira gue anak hasil nyomot."Jawab Naura asal, ia dan teman²nya pun tertawa, tapi tidak dengan Ifa.

Naura cukup menyadari itu, sejak awal datang, Ifa memang diam saja, hanya Hasna dan Celline yang menyapanya, Naura berinisiatif memberi isyarat bertanya kepada Hasna dan Celline.
Kemudian, Hasna pun memberikan waktu untuk mereka berdua berbicara.

"Gue sama Celline di ruang tamu dulu ya Ra, mau ngemil. Mm kalian ngobrol aja dulu yah."

"Mm oke oke." Naura terpaksa mengangguk bingung.

Setelah Hasna dan Celline keluar dari kamar Naura, Naura mencoba membuka obrolan dengan Ifa. Sambil menggendong Zoya, ia pun menghampiri Ifa yang tengah duduk di sofa yang ada di kamarnya.

"Eh eh, lo mau kemana Ra?" panik Ifa. Pasalnya setelah operasi caesar, orang² akan kesulitan untuk bangun dari tidur/ dari duduknya. Tapi Naura hanya tersenyum.

"Halo onti Ifa, mau gendong Zoya nggak?" tawar Naura. Ifa pun mendadak berkaca-kaca. Naura lalu menyerahkan Zoya untuk digendong Ifa.

"Fa, ada apa? Kenapa dari tadi diem aja?"

"Nggak ada.."

"Fa, jangan bohong. Cerita lah.. Kita bestfriend kan?"

Namun, Ifa justru semakin terisak dengan pernyataan Naura.

"Naa..! Hasna."

Hasna lari menuju ke kamar Naura, "Kenapa Ra?"

"Bisa tolong gendongin Zoya gak? Gue mau ngobrol sama Ifa." Hasna yang melihat Ifa menangis langsung paham, ia segera keluar menggendong Zoya di ruang tamu. Naura kembali duduk disebelah Ifa.

"Fa..." panggil Naura.

"Kenapa?"

"G- gue.. Gue nggak tau harus gimana ke lo sekarang."

"Harus gimana ke gue? Maksud lo apa Fa?"

"Iya, hiks.. hiks.. Mas Nurga.. Suka sama lo Ra."

"Ck, ngarang lo Fa." Naura berdecih

"Gue serius Ra, hiks..hiks.."

"Aduh Fa, gue ga ngerti deh."

"Itu bener Ra," cicit Hasna yang menguping dibalik kamar Naura. Naura menautkan alisnya bingung,

"Dia bilang sendiri ke Ifa kalo dia suka sama lo, dan dia tunangan sama Ifa biar bisa deket sama lo."

"Ya nggak masuk akal dong Na, gue udah punya suami, dia tunangan sama Ifa juga gue udah nikah. Ngapain juga biar bisa deket sama gue, aneh banget jadi orang."

"Ra, lo tenang dong, jangan marah-marah. Gue disini bantu buat jelasin." ucap Hasna.

"Pertunangan udah gue batalin.."

Deg

"Fa, lo nggak ngebatalin karena gue kan? Gue bener² nggak tau apa², sumpah Fa."

"Ra, ini emang bukan karena lo, tapi buat apa gue jalin hubungan sama orang yang hati dan tujuannya buat orang lain."

Naura berkaca-kaca, ia bingung dengan keadaannya, serasa serba salah.

"Pantes aja Ra, setiap kali gue ajak dia makan siang tuh susah, tapi kalo lo gabung, lo lagi main ke butik, pasti dia mau aja ikut. Dan bodohnya gue, gue nggak pernah sadar itu."

"Cukup Fa, jangan diterusin.." Naura mulai tak bisa membendung air mata dibalik mata indahnya. Ia mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada seseorang.

To: Mas Nugra

Tolong kerumah saya, ada yang mau saya bicarakan. -Rumah dinas.

🍃🍃

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang