18. Engagement Ifa

5.6K 339 0
                                    

Para orang tua sudah pulang ketika subuh, Naura sedang sibuk membalas chatt ucapan ulang tahun dari teman-temannya.
Aksa berdiri mengambil sebuah kotak kecil dan menggenggamnya.

Ia lalu melingkarkar tangannya di pinggang Naura. Gadis itu terdiam dan kaku, ia memikirkan apa yang dikatakan oleh papanya,

Jangan-jangan mas Aksa mau meminta haknya!

Ia menoleh kepada suaminya yang otomatis menghentikan kegiatan Aksa.

"Mas mau apa?" tanya Naura dengan menggeser badannya, Aksa bingung, ia mengernyitkan keningnya

"Mau kasih kamu hadiah."

"Mas, inget. Ini habis subuh, masih pagi banget." ucap Naura

"Terus apa hubungannya kalau masih pagi, Ra?" tanya Aksa tak mengerti.

"Yaa kan orang biasanya malem-malem mas."

"Apanya yang malem-malem? Sejak kapan orang mau kasih hadian harus tunggu malem?" Naura terdiam dan menggaruk-garuk kepalanya.

Aksa terdiam sejenak, kemudian tertawa saat ia tau apa yang dipikirkan oleh istrinya.

"Hahahaa.. Naura, saya mau kasih gelang buat kamu, boleh saya pakaikan?" tanya Aksa dengan tawa meledek.

Naura membuka matanya sempurna dan tak menyangka, ia pikir Aksa akan meminta haknya sebagai suami. Ia merasa sangat malu dengan jawaban Aksa, kini ia benar-benar salah tingkah.

"Ma-maaf ya mas. Aku kira...." Aksa masih tak bisa menahan tawanya.

"Iya iya, nggak papa. Itu ada waktunya kok Ra." Naura hanya nyengir kuda dibuatnya.

"Sekarang boleh saya pakaikan?"

"Boleh mas."

Aksa memegang tangan Naura dan mulai memakaikan gelang itu di tangan cantik istrinya, Naura menyibakkan rambut panjangnya ke sisi kiri lehernya, lagi dan lagi, Aksa dibuat kepayang oleh wangi tubuh Naura.
Naura memejamkan matanya sejenak, napasnya terasa tak beraturan, jantungnya berdebar.

Ia tidak bisa menahan rasa gugupnya ketika tubuhnya saling berdekatan dengan Aksa, bahkan ia dapat mendengar dengan jelas suara nafas dari Aksa yang sekarang menyandarkan wajahnya pada bahu kanan Naura.

"Terimakasih mas." ucapnya lembut.

"He'em," Aksa pun hanya mengangguk tanpa menggeser wajahnya dari bahu istrinya. Suasana menjadi hening dan sangat tenang, angin berhembus dengan syahdu diantara keduanya.

🍃🍃

Aksa terbangun dari tidurnya, ia bergegas menyambar handuknya dan pergi mandi.
Ia membangunkan Naura yang masih tertidur dengan selimutnya.

"Naura.. Bangun" Aksa menepuk² bahu Naura yang membuat gadis itu terbangun.

"Mandi dulu gih, kita kan mau menghadiri acara pertunangan Ifa." ucap Aksa.

"Hah, ini jam berapa mas?" ia terpelonjak dari tidurnya.

"Jam 9."

"Astagaaa, acaranya jam 10 mas! Telat kita."

"Yaudah kamu mandi dulu, terus dandan yang cepet." Naura lompat dari kasur dan langsung menuju kamar mandi.

Aksa memakai setelan jeans hitam dan kemeja berwarna biru, sementara Naura menyeimbangkan warna kerudungnya dengan kemeja Aksa.

Mereka masuk kedalam mobil dan Aksa langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi.

"Kamu pakai safety belt nya ya." pinta Aksa, Naura mengangguk dan memasang safety belt nya.

"Nyalakan maps nya."

"Iya."

Setelah beradu dengan jalanan, kini mereka sampai di sebuah rumah ber cat warna kuning. Aksa dan Naura turun dari mobil dan menghampiri teman-temannya.

"Naura!" Hasna melambaikan tangannya memberi isyarat agar Naura mendekat ke arahnya.

"Belum mulai acaranya Na?" tanya Naura.

"Belum, sebentar lagi." Naura hanya ber-oh ria saja.

"Kok tumben lo telat? Biasanya apa-apa dateng duluan." pertanyaan Hasna membuat Naura terdiam dan gugup tak bisa menjawab, bagaimana bisa ia jelaskan apa alasannya terlambat, sementara ia masih belum mencerna dengan baik apa yang ia alami.

"Oh, gue ketiduran." ucapnya mengalihkan topik pembicaraan itu dari kepalanya.

"Celline mana?"

"Ada, lagi ke kamar mandi."

"Ooh."

Acara pertunangan dimulai, mereka duduk di kursi yang telah di sediakan diruang pertunangan itu.
Naura melihat Ifa sangat cantik dan ia terlihat sangat bahagia.

Prosesi tukar cincin selesai, teman-teman Ifa dipanggil untuk maju ke depan berfoto bersama. Awalnya Naura berfoto dengan Hasna dan Celline, namun pada foto berikutnya, ia mengajak suaminya untuk ikut foto bersama.

Mereka menampakkan gaya bebas ala ala anak alay didepan kamera.

"Makasih ya Ra udah dateng, makasih mas Aksara." ucap Ifa

"Oh iya sama-sama." Jawab Aksa.

Naura sibuk membuat boomerang untuk dijadikan status instagram. Sedangkan Aksa memilih makan karena mereka belum sempat sarapan tadi pagi.

"Pengantin baru kapan nih honeymoon nya?" tanya Hasna.

"Tanggal 14!"

"Wih semangat amat jawabnya." Celline tertawa.

"Jangan lupa ya Ra, kasih kita keponakan yang lucu-lucu. Wajib! Pokoknya harus!" ucap Celline, Naura hanya menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum heran. Setelah berbincang cukup lama, Aksa yang sudah selesai makan menghampiri istrinya,

"Udah sayang?" tanya Aksa yang baru datang dari arah belakang Naura.

"Udah mas."

"Ayo pulang."

"Iya mas." -- "Eh Na, Cell, gue balik duluan yaa. Nanti kapan² gue main ke butik, oke?"

"Oke." Jawab mereka bersamaan

"Jangan lupa oleh-olehnyaaaa!" teriak Hasna

"Keponakan yang lucuu!!" tambah Celline. Naura menepukkan tangannya ke arah kening, bisa-bisanya mereka berdua meneriakkan kata-kata yang seperti itu ditempat yang ramai ini.

Aksa menggenggam tangan Naura dan berjalan menuju mobil.
Naura bersandar dan melihat suaminya sedang sibuk menyetir mobil, Aksa memfokuskan pandangannya ke jalanan sementara Naura sangat betah  berlama-lama memandangi wajahnya.
Fitur wajahnya memang tegas, ditambah alisnya yang tebal membuat tatapan matanya seakan tajam, tetapi dibalik itu semua, Aksara tetap terlihat sangat tampan.

***

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang