7. Satgas

8.5K 488 2
                                    

Sinar matahari menembus celah gorden dikamar Naura, gadis itu terbangun dari tidurnya dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Dilihatnya pukul 07:00

Ia mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Hasna.

Naura syifa
Na, hari ini gue dateng siang ya. Ada keperluan dulu sebentar.

Hasna fabilqis
Okee Raaa.

Naura turun dari kasurnya dan mengambil handuknya, ia kemudian mandi dan bersiap.
Sebelumnya, ia sudah janjian dengan bunda Aksa untuk mengantar Aksa pergi tugas.

"Assalamualaikum" ucap Hesti

"Wa'alaikumussalam, silakan masuk mbak. Saya panggilkan Naura dulu ya." jawab Dian.

Naura pun turun dan menemui bunda Aksa.

"Kita berangkat sekarang bun?"

"Iya, supaya nggak terlambat."

"Yaudah ayo bun."

"Mama, Naura pergi sama bunda dulu ya." pamitnya

"Adek, adek nggak sarapan dulu?"

"Eh kamu belum sarapan sayang?"

"Mm belum bunda. Yaudah Naura ambil roti sama minum susu dulu ya bun sebentar."

"Iya sayang bunda tunggu nggak apa-apa"
Tiba² Naura mulai menyadari ada sedikit kesalahan, ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Hesti.

"Bunda ayo sarapan sama-sama" ajak Naura.

"Enggak sayang, bunda udah sarapan tadi pagi bareng sama Aksa dan om."

Naura pun mengangguk, ia menuju meja makan dan memakan 2 lembar roti serta meneguk gelas susunya sampai habis.

"Naura berangkat ya mama, assalamualaikum" ia menyalami mamanya dan mencium pipi mamanya.

Mereka berdua pergi ke tempat dimana Aksa dan para tentara lain berkumpul untuk diberangkatkan tugas. Setelah sampai, mereka duduk disebuah kursi dan melihat pemandangan berderet tentara yang sedang berbaris untuk apel.

Para keluarga yang mengantar anak/suami mereka mulai mendekat ke arah lapangan setelah apel selesai, begitupun Naura dan bunda Aksa, mereka mencari-cari Aksa dan menemukannya.

Aksa menyalami tangan bundanya dan memeluknya erat, ia mencium kening bundanya dan kembali memeluknya, sang bunda hanya menangis mengantarkan putranya pergi bertugas.
Ya, beginilah Hesti setiap mengantar Aksa untuk bertugas, ia selalu sedih karena akan ditinggal anaknya untuk berbulan-bulan, Sementara Naura diam disamping dan memerhatikan mereka berdua.

Aksa melepaskan pelukannya dengan bundanya, ia mengusap bahu sang bunda dan kemudian menatap Naura.

"Kamu datang." ucapnya dengan senyuman.

"Iya mas." Naura pun membalas senyuman itu

"Terimakasih sudah datang." Matanya menatap Naura dengan teduh.

Aksa melangkahkan kakinya kearah Naura dan berhenti tepat dihadapannya.

"Kamu sudah sarapan?"

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang