36. Happy family

7K 320 5
                                    

Nugra mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, saat ini hatinya sedang diliputi amarah. Ia tidak menyangka kalau Ifa akan mengadukan semuanya kepada Naura.

Memangnya kenapa kalau dia mencintai Naura?

Memangnya kenapa kalau Naura sudah menikah?

Toh, Nugra hanya mencintai, tidak memaksa untuk memiliki.

Tapi karena kejadian tadi, Nugra menjadi emosional, entah apa yang membuatnya marah, yang jelas ia merasa malu dengan kejadian itu, apalagi Naura sampai memarahinya.

***

Ifa dan teman-temannya pamit dari rumah Naura, selain fikirannya yang sedang kalut hari juga sudah beranjak sore. Mereka tidak enak bila masih disana, karena pasti sebentar lagi Aksara pulang.

Naura menutup pintu rumahnya dan berjalan menuju kamarnya untuk menimang si twins Zayn Zoya.

Tidak berselang lama setelah ia berhasil menidurkan kedua bayinya, tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang. Sepertinya suaminya sudah pulang.

Tok tok tok...

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam.."

Terdengar suara pintu dibuka dan suara langkah seseorang masuk kedalam rumah yang tak lain adalah Aksa.
Ia menghampiri istrinya sambil membawa sebuah tentengan.

"Itu apa mas?"

"Boba sama... -- belum selesai Aksa menjawab, Naura sudah lebih dulu mencium aroma khas kencur dari dalam wadah itu.

"Seblak? Mas beli seblak?" antusias Naura.

Aksa terkekeh, dimatanya, istrinya itu sangat unik, ia bahkan bisa mencium aroma makanan dari jarak yang cukup jauh.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Aksa menemani Naura duduk di ruang tamu untuk makan.

Jujur saja, Naura tidak mau menyembunyikan apapun dari suaminya, ia pun menceritakan kejadian siang tadi kepada suaminya yang kini sedang duduk di sebelahnya.

Alih-alih kesal, Aksa justru bersikap dewasa dalam menanggapi apa yang disampaikan Naura.

"Gak usah dipikirin ya, Ifa hanya perlu waktu, nanti juga akan membaik dengan sendirinya seiring digantikan seseorang yang baru." tuturnya,

"Dan soal Nugra, biar aja. Sama seperti Ifa yang juga perlu waktu dan orang lain yang lebih tepat, percaya, suatu saat mereka pasti akan nemuin kebahagiaan mereka dengan orang yang memang tepat, kayak kita sekarang ini."

Naura tersenyum mendengar jawaban Aksa, baginya jawaban itu sangat manis di telinganya.

"Mm yaudah mas, aku udah selesai nih, kenyang banget."

"Huu dasar kamu tuh." gemas Aksa mengacak-acak rambut Naura.

"Ohya, bulan depan main yuk kerumah Mama."

"Serius mas? Ayoo.. Eh tapi tapi, nginep kan mas?" tanya Naura bersemangat.

"Nginep dong.. Kan kasian double Z kalo bolak-balik perjalanan juga."

Before You (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang