BAB 42

6.9K 337 20
                                    

Selamat membaca
.

"Beberapa hari ini kau kemana, Rel?" Tanya Valerie, sekarang ini dia sedang duduk bersama Aurel yang sudah beberapa hari tidak bertemu. Sedangkan Erlangga bertemu dengan rekan bisnisnya.

"Aku sedang sibuk ngurusin Kafe Va"

"kenapa nggak pernah ngabarin?"

"Yah namanya juga sibuk" balas Aurel, membuat Valerie merasa temannya ini sedikit berubah.

"Kenapa bisa sama Martin? Kalian lagi dekat? Emang nggak takut kalo Kak Vano salah faham?" Tanya Valerie, karena memang tadi Fidelya datang bersama dengan Martin

"Bisa aja, lagian kalo soal dekat itu udah dari dulu. Dia kan teman masa sekolahku" Aurel berdiri seraya memakai tasnya "Aku mau kesana dulu" setelah mengatakan itu, Aurel langsung pergi.

Valerie melihat Aurel yang menghampiri Martin yang sedang mengobrol bersama Eric yang juga hadir di pesta ini untuk menemani sang isteri.

Dan___

_Sekarang dia sedang duduk sendirian, para sahabatnya pun sedang sibuk dengan pasangan mereka.

Tadinya Valerie juga berdiri di samping suaminya, dan dia cepat merasa sangat bosan.

"Boleh aku duduk?"

Valerie mendongak untuk melihat siapa yang sedang meminta izinnya "Silahkan" wanita itu duduk dengan meletakan gelas-nya di atas meja.

Valerie jelas ingat jika wanita yang duduk di depannya adalah seorang model papan atas dan sempat membuat media heboh karena kedatangannya.

Valerie memperhatikan wanita yang duduk di depannya. Cantik dan anggung memang pantas membuatnya jadi model.

"Kita belum kenalan" ucapnya membuka suara" Aku Veronica"

"Valerie"

Tidak lama setelah mereka berkenalan. Fidelya, kemudian ikut bergabung.

"Kalian saling mengenal?"

"Ya, kami berkenalan beberapa menit yang lalu" balas Valerie

"Kau tidak berniat buruk kan?" Tanya Fidelya dengan tatapan curiga pada Veronica.

"Tidak" balas Veronica dengan datar

Seorang pelayan menghampiri meja mereka dan memberikan minuman pada Fidelya.

Cie, ibu hamil mah minumnya susu yah biar sehat" goda Valerie

"Susu?" Fidelya dibuat heran karena pelayan itu memberinya segelas susu.

"Ini perintah Tn. Erlangga, Nyonya. Tuan meminta agar Nyonya tidak sembarangan minum, karena anda sedang mengandung" jawab pelayan itu dengan sopan.

"Erlangga! Perhatiannya tidak berubah, apa perasannya juga tidak?" Celetuk Veronica membuat Valerie dan Fidelya kompak menoleh.

"Jangan asal bicara! Aku tidak ingin Valerie mendengar omong kosongmu itu" tegur Fidelya, dari dulu memang dia dan Veronica tidak pernah akur, meskipun sering melakukan pemotretan bersama. Itu tidak menjadikan mereka akur.

Mereka berdua hanya akur di foto.

"Kenapa? Kau takut dia tau kalo suaminya punya perasaan padamu?" Tanya Veronica dengan nada menantang.

"Sudah kubilang, jangan asal bicara." Fidelya menatap Valerie "Kuharap kau tidak curiga padaku dan Erlangga setelah mendengarnya. Kau tau, dari dulu dia selalu mengatakan omong kosong, selalu mengatakan jika Erlangga mencintaiku, padahal itu sama sekali tidak benar. Erlangga tidak mencintaiku, perhatiannya hanya sebatas sahabat." Valerie mengangguk dengan senyum tipis

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang