Baru beberapa menit Valerie duduk di ruangannya, tiba tiba saja perutnya terasa bergejolak ingin mengeluarkan isinya.
"Huek" Valerie sudah tidak tahan, seperti ada sesuatu yang mendesak untuk segera dikeluarkan, dengan menutup mulutnya. Valerie memasuki Toilet dan segera menunduk di depan closet untuk memuntahkan isi perutnya.
"Huek. Huek" Benar benar mual yang menyiksa, ia menekan perutnya, berharap sakit itu segera hilang. Dengan sisa tenaganya, Valerie berdiri dan berjalan menuju wastafel, ia berkumur-kumur dan mencuci muka, lalu keluar dengan langkah pelan.
Ceklek
"ASTAGA VALERIE!"
Viviana mendekati Valerie dengan wajah khawatir, kemudian membantu Valerie untuk duduk di Sofa.
"Kau sakit?"
"Hmm"
"Kenapa tidak memberitahuku?"
"Bagaimana aku memberitahumu kalo aku baru merasakannya sekarang, lagipula tidak ada yang perlu dikhawatirkan"
"Wajahmu pucat dan kau masih bilang tidak ada yang perlu di khawatirkan!. Apa lau masih waras"
"Tentu saja, jangan ragukan itu. Lagipula ini hanya masalah kecil, aku belum makan apapun sejak tadi pagi. Jadi mungkin mag ku kambuh"
"Mag? Sejak kapan kapan kau punya penyakit mag?"
"Sejak hari ini"
"Aku tidak yakin"
"Huek, huek" lagi lagi rasa mual itu datang, Valerie kembali memasuki Toilet dengan sedikit berlari dan Viviana mengikuti Valerie.
"Sepertinya dugaanku benar, mual mu bukan karena mag, tapi itu karena kau sedang hamil"
"Huek huek, jangan bicahuekkra semhuekkbarangan"
"Aku tidak bicara sembarangan yah, aku ini seorang Dokter kandungan, hanya dalam sekali lihat saja, aku sudah bisa tau jika seseorang sedang hamil" ujar Viviana dengan yakin, sambil terus memijat tengkuk Valerie.
"Perkataanmu membuatku tambah mual"
"Memangnya apa yang salah, kau takut perkataanku melesat yang akan membuatmu kecewa?"
Valerie menggeleng pelan "Tidak"
"Lalu apa? Bagaimana kalo sekarang aku memeriksa mu, jadi kita bisa tau kau hamil atau tidak"
"Baiklah" pasrah Valerie, ia berjalan keluar dari ruangannya mengikuti Viviana. Tiba tiba Handphone-nya berbunyi.
"Hal_"
"Keluar sekarang juga"
"Kau dimana?"
Tut. Tut. Tut.
Dasar pria iblis! Maki Valerie meski hanya di ucapkan dalam hati, ia segera berhenti membuat Viviana ikut berhenti
"Ada apa?"
"Lain kali saja, aku sudah harus pulang. Erlangga sudah menjemputku. Bye"
"Tunggu dulu" kesal Viviana. Ia mengambil sesuatu di ruangannya dan sedikit berlari menyusul Valerie yang sudah sampai di parkiran.
"Pantas aja buru buru, ternyata suami hot-nya yang datang" sambung Viviana
"Ngapain Vi?" Tanya Valerie
"Nih, coba saat di rumah nanti" Viviana menyerahkan benda yang tadi diambilnya "Dan aku yakin 100% kalau ucapanku benar" Valerie buru buru memasukkannya ke dalam saku sebelum Erlangga melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valerie
Romans18+ Erlangga Fermillions seorang Billionaire muda yang terobsesi untuk memiliki sahabat kecilnya. Bahkan dia melakukan segala macam cara untuk melukai suami dari wanita yang diincarnya agar bisa mewujudkan keinginannya itu, tapi saat rencananya hamp...