BAB 4

9.9K 380 2
                                    

Maskapai Malaysia Airlines tiba di Bandara John F. Kennedy pada siang hari. Valerie dan Fidelya berpisah di depan Bandara saat seseorang datang menjemput Fidelya. Tidak lama setelah Fidelya pergi, sebuah mobil berhenti di depannya. Valerie tersenyum saat kaca mobil turun dan memperlihatkan wajah sahabatnya.

"Nunggu lama yah?"

"Nggak kok Rel, baru juga lima menit"

"Ya udah masuk yuk, sekalian kita ke Resto dulu buat makan siang" ucap sahabat Valerie yang bernama Aurel. Valerie memasuk kan Kopernya ke dalam bagasi, setelahnya ia masuk ke dalam mobil dan duduk di jok samping kemudi.

"Jadi kita mau ke Restoran mana?"

"Terserah aja"

"Oke"

Valerie tidak lagi menjawab dan memilih untuk memejamkan mata. Rasa kantuknya tidak bisa dia tahan, karena di pesawat dia hanya tidur sebentar.

Sebuah cubitan keras di pipinya membuat tidur Valerie terganggu dan langsung membuka matanya dan melihat Aurel yang sudah akan kembali mencubitnya.

"Sakit Rel, emang nggak ada cara lain apa?"

"Nggak ada lagi. Sekarang kita makan siang dulu baru aku akan mengantar mu ke Apartement"

Dengan malas malasan Valerie membuka pintu mobil dan langsung berjalan memasuki Restoran bersama dengan Aurel. Ia memilih tempat duduk dekat dinding.

Aurel memanggil Waitress dan langsung memesan makanan untuk dirinya dan juga Valerie, tidak lama pesanan keduanya datang.

"Jadi?"

"Jadi apa?" Tanya Valerie balik bertanya.

Aurel mendengus kesal. Entah Valerie memang tidak peka atau pura pura tidak peka. "Maksud aku kenapa kau balik kesini? Bukankah kau akan menikah?"

Valerie menyelesaikan makannya, ia meminum Ice Drinknya sebelum menjelaskan semuanya. "Pernikahan ku batal"

"HAH!!!!!"

"Jangan berteriak bodoh, kau tidak lihat semua orang melihat ke arahmu" kesal Valerie.

"Kau bercanda kan?"

"Apa wajahku terlihat tidak serius?"

Aurel menggeleng, ia sama sekali tidak melihat Valerie tersenyum. Itu berarti Valerie tidak berbohong. "Bagaimana Bisa?"

"Aku sudah selesai, sebaiknya kita pulang sekatang. Aku lelah setelah melakukan perjalanan jauh" Ucap Valerie dan langsung bergegas pergi, membuat Aurel mendengus kesal, pasalnya ia sudah sangat penasaran.
.
.
.

Valerie menghempaskan tubuhnya di atas kasur yang berada di apartement nya, tidak ada yang berubah. Jelas sekali Valerie hanya meninggalkan apartementnya selama dua bulan.

Sementara Valerie istirahat. Aurel mengacak acak isi tas Valerie, entah apa yang dicarinya di dalam tas itu. Tapi aksinya terhenti saat tidak sengaja melihat kartu undangan pernikahan. Aurel mengambilnya dan membaca nama yang tertera.

Eric Hedwarzo
&
Fidelya Aquinza

Aurel membulatkan matanya, ia bahkan tidak sadar membuka mulutnya karena terkejut setelah melihatnya.

"Aku yakin kalo kau tidak segera menutup mulutmu itu. Nyamuk pasti akan salah mengira itu sarangnya"

Aurel tidak membalas ucapan Valerie, dan tetap fokus melihat lihat isi kartu undangan itu, Valerie tidak mau ambil pusing dan langsung berjalan ke arah pintu saat seseorang mengentuknya.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang