BAB 52

6.7K 276 10
                                    

Maaf yah para Reading, di bawah belum ada adegan Valerie dan Erlangga. Bahkan sedikit pun Valerie tidak muncul. Jadi jangan pada kecewa yah😁 nanti deh di bab selanjutny baru Author bakalan munculin aktor utamanya. Eaaaak🤣. Ngomong-ngomong kalian maunya gimana? Erlangga dan Valerie, atau Dav dan Valerie.

Atau jangan2 kalian mau Erlangga dan Dav eeeh enggak deh. Ini bukan cerita gay elah😂

Happy reading guys. Author banyak bacot kekny

~

Brak

Suara dobrakan pintu terdengar begitu nyaring membuat orang-orang yang berada dalam ruangan mengeluarkan senjata-nya.

Sosok Erlangga memasuki ruangan diikuti oleh beberapa orang dibelakangnya. "Kau tidak akan punya kesempatan lagi kali ini" kali ini orang-orang Erlangga yang mengepung dari segala sisi.

"Selamat datang, adik" Dav berbalik dan menyambut Erlangga dengan tatapan sinis.

"Kita akhiri ini dengan cepat" Erlangga meniup ujung pistolnya dan memandang Dav dengan penuh permusuhan.

"Semuanya akan cepat berakhir jika salah satu di antara kita mati" Dav menerima lemparan senjata dari anak buahnya.

"Maka lakukan itu dengan cepat, kau sudah terlalu lama bermain-main denganku"

Christian memandang nanar pada kedua puteranya yang bersiap untuk saling membunuh.

"Anak jalang sialan, aku yakin kau akan berakhir hari ini" Perkataan kasar keluar dari mulut Grandma Earlyan.

"Aku akan berakhir setelah mengirimmu ke alam baka" Dav berujar dingin. "Kali ini aku tidak akan menahan diri lagi"

"Kau terlalu sering mengulur waktu."

"Aku hanya ingin memberimu lebih banyak ruang untuk bernafas dengan tenang." Dav menurunkan senjatanya dan memberi perintah pada anak buahnya agar melakukan hal yang sama.

"Jangan membuang-buang waktu. Segera bebaskan Daddy dan Grandma" Erlangga ikut menurunkan senjatanya dan juga anak buahnya.

"Akan kubebaskan, tapi setelah kau menceraikan isterimu"

"Kau pikir aku bodoh!"

"Kenyataannya memang seperti itu, bahkan kau butuh waktu lama untuk kembali bangkit setelah aku menghancurkan perusahaanmu"

"Erlangga! Berhenti lah mengajak anak jalang itu berbicara. Cepat habisi dia dan bebaskan Grandma dan Daddy mu" ujar Grandma Earlyan yang sudah merasa sangat kesal.

"Kau wanita tua yang tidak sabaran ternyata" kekeh Dav. "Apa kau punya penyakit jantung?"

Tidak ada jawaban membuat Dav terkekeh. "Aku akan menunggu diluar, kau bebaskan mereka. Setelah itu kita selesaikan urusan di antara kita diluar" dengan santai Dav berjalan keluar bersama dengan orang-orangnya.

"Apa Tn. Dav benar benar akan membiarkan mereka begitu saja?" Tanya Felix yang dengan setia berjalan di belakang Dav.

"Aku tidak akan mungkin membiarkan orang yang telah merebut kebahagiaan ibuku bebas begitu saja. Harus ada bayaran atas semua perbuatan mereka, dan aku akan menghancurkan keluarga mereka satu per satu_____

_____Tapi sebelum itu aku akan memulainya dari pelaku utama lebih dulu" Dav mengeluarkan benda kecil dari saku celananya "Dan hanya butuh beberapa menit untuk melihat kematian mereka"

Felix mengangguk paham setelah melihat benda kecil yang dipegang oleh Tuannya, fokusnya terletak pada tombol merah yang ada pada tengah-tengah benda itu.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang