BAB 21

6.7K 283 2
                                    

"Maaf, aku datang tidak membawa apapun"  Valerie merasa tidak enak karena datang menjenguk Eric dengan tangan kosong

"Kedatanganmu saja sudah cukup kali Va" ujar Fidelya, ia meletakan Majalah yang tadi di bacanya di atas nakas.

"Aku dengar dari Jeniet, kau memaksa untuk pulang?"

"Benar Dok. Berada disini membuat saya bosan" balas Eric

"Astaga Fidelya, suamimu itu sungguh Formal." Kekeh Valerie. "Kau tidak harus berkata formal begitu Eric, dan panggil namaku seperti biasanya"

"Oh baiklah" balas Eric.

Tidak lama pintu ruangan terbuka, terlihat Erlangga yang datang, sepertinya dia dari kantor. Terlihat dari pakaian formal yang dikenakannya.

Erlangga menghampiri Valerie dan mencium keningnya cukup lama. Jiak tidak ingat ada Fidelya dan Eric. Sudah pasti Valerie akan mengamuk.

"Kalian membuatku iri" ujar Fidelya memandang mereka dengan senyum jahil

"Sini sayang, aku cium juga biar nggak iri lagi" goda Eric yang mendapatkan pukulan pelan pada bahunya.

"Lagi sakit masih aja modus" Fidelya pura pura kesal, sesaat ia langsung menepuk jidatnya setelah melihat jam. "Astaga aku hampir lupa" pekik Fidelya membuat Eric, Erlangga dan Valerie menatap bingung padanya.

"Ada apa Fi?"

"Hari ini aku ada jadwal pemotretan, dan aku sudah telat lima menit" Fidelya jadi bingung sendiri, dia tidak mungkin pergi di saat suaminya sendiri sedang terbaring di rumah sakit.

"Pergi saja sayang, tidak perlu memikirkan ku, aku baik baik saja" ucap Eric yang mengerti kebingungan isterinya.

"Tapi ak.."

"Pergi saja Fi, kalo soal Eric biar aku yang jagain dia. Lagipula hari ini jadwalku tidak terlalu padat" ujar Valerie agar Fidelya bisa pergi tanpa merasa khawatir.

"Apa kau tidak merasa repot Va?" Tanya Fidelya merasa tidak enak hati.

"Tentu saja tidak, lagipula sebentar lagi Viviana akan datang kesini"

"Baiklah aku akan pergi, setelah pemotretanku selesai, aku akan segera kembali"

"Tidak perlu terburu buru sayang, lagipula Mommy dan Daddy akan segera datang" ujar Eric

"Baiklah, aku pergi. Kalo ada apa apa kabari aku yah" Fidelya menunduk, mencium kening suaminya lama. Melihat itu membuat Valerie segera melihay reaksi Erlangga.

Valerie melihat Erlangga yang membuang pandangannya, ia sangat yakin kalo Erlangga merasa cemburu sekarang.

"Hati hati sayang" Fidelya mengangguk, tersenyum sebelum meraih tasnya dan bersiap untuk pergi.

"Biar aku antar " tawar Erlangga, tapi menurut Valerie itu seperti sebuah perintah.

"Tidak perlu Ga, lagipula kau baru saja datang."

"Tidak masalah, kebetulan aku juga sudah harus balik ke kantor" ujar Erlangga membuat Fidelya mengangguk.

"Baiklah"

"Maaf tidak bisa makan siang bareng, hari ini aku ada meeting penting" Ujar Erlangga dengan merasa bersalah pada Valerie. Setelah mencium singkat kening Valerie, Erlangga pun segera pergi bersama Fidelya.

"Dasar tukang drama" gumam Valerie untung saja Eric tidak mendengarnya.

"HALO AKU DATANG!"

"Berisik bego" kesal Valerie karena Viviana masuk dengan suara toa-nya.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang