BAB 24

6.3K 308 4
                                    

Untuk hari ini Erlangga tidak ke kantor, ia lebih memilih untuk melakukan pekerjaannya di ruang kerja pribadinya.

"Apa perintahku sudah kau lakukan?" Tanya Erlangga pada Daniel yang berdiri di seberang meja kerjanya.

"Sudah Tn. Tapi pihak rumah sakit menolak, dan mengatakan jika Nyonya Valerie sudah terikat kontrak"

"Lakukan cara apapun, aku akan membayarmu lebih tinggi jika berhasil melakukannya"

"Untuk sekarang kita tidak bisa melakukan apapun Tn, kita hanya bisa menunggu sampai masa kerja Nyonya Valerie selesai"

"Berapa lama?"

"Dua tahun, Tn"

Brak.

Erlangga memukul meja kerjanya dengan keras hingga Daniel terkejut, langsung saja ia menunduk ketakutan.

"Aku beri waktu tiga hari, jika dalam waktu tiga hari kau tidak bisa melakukannya." Erlangga menjeda kalimatnya, menatap dengan sorot dingin pada Daniel yang masih menunduk takut "Maka bersiaplah untuk menerima konsekuensinya"

"Sekarang kau bisa keluar" lanjut Erlangga membuat Daniel langsung melangkah keluar dengan langkah lebar.

.
.
.

"Thanks yah Flo, dan maaf aku sudah banyak merepotkanmu" ujar Valerie merasa tidak enak hati karena terus merepotkan sahabatnya.

"Etsss. Ingat Va, dalam persahabatan nggak ada yang namanya maaf apalagi terimakasih. Dan yang paling penting, aku tuh nggak pernah merasa di repotkan." Ujar Florencia setelah melepaskan pelukannya, ia tersenyum tipis melihat Valerie yang sudah membaik

"Tetap aja Flo"

"Dengar Va, aku sama sekali tidak suka kau memendam masalah sendirian, itu sama sekali tidak bagus untuk kesehatanmu Va, paling tidak kau harus selalu ingat, ada aku, Aurel dan Viviana yang menjadi tempatmu bercerita"

"Aku tau Flo."

"Nah sekarang kau harus makan biar cepat pulih" Florencia berdiri, berjalan mengitari ranjang untuk mengambil nampan yang berisi makanan lalu memberikannya pada Valerie.

"Mau sendiri atau aku suapin?"

"Aku bukan anak anak lagi Flo, yakali masih disuapin"

Florencia terkekeh pelan dibuatnya. "Ya tidak jadi masalah sih, lagipula aku sedang ingin belajar jadi ibu yang baik"

"Emang calon ayahnya udah ada Flo?" Tanya Valerie setelah menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Belum. Masih otw"

"Otw mulu"

Lima menit Valerie sudah menyelesaikan makannya. "Nah sekarang minum Vitamin"

"Harus banget yah?"

Florencia memutar bola matanya dengan malas "Ya haruslah Flo, ini itu baik untuk tubuh kita."

"Udah tau Flo, tapi-oh oke" Valerie langsung menelan Vitamin-nya saat Florencia menatapnya penuh ancaman.

"Pintar" Valerie mencebik kesal, kala Florencia mengacak rambutnya seperti anak kecil

"Udah sana pulang gih, kau kan harus kerja. Nanti sih boss marah kalo tau kau tidak masuk"

"Bodo amat, lagian aku mau disini. Jadi kalo sih Erlangga itu macam macam biar aku hajar"

"Udah Flo, dia juga lagi sibuk kerja. Udah sana kau ke kantor aja, nanti sih boss marah pas tau kau tidak masuk"

"Ya udah aku pergi dulu, tapi ingat. Kalo ada apa apa kabari aku atau Aurel."

"Siap"

"Sini biar sekalian aku bawa" Valerie mengangguk, menyerahkan nampan itu padanya.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang