BAB 60

6.3K 305 82
                                    

Happy Reading Guys. Jangan lupa tinggalkan jejak setelah baca cerita ini yah. Ingat loh JEJAK. Kalo malas coment. Tinggal vote aja. Kan gampang tuh. Tinggal tekan doang.

Reading : Ceritanya jelek, tapi minta jejak maksa banget🤔

Author : biarin🤣 sp suruh baca cerita jelek😂

Astagfirullah.

~

Valerie keluar dari Walk in closet dengan terus mengumpat kecil, pagi ini benar-benar membuatnya kesal dan jengkel. Membuat beberapa kata makian keluar dari mulutnya.

Sedangkan penyebab kekesalannya malah duduk santai di pinggir ranjang dengan memasang senyum geli yang malah membuat kekesalan Valerie meningkat.

"Dasar suami cacingan"

"...."

"Suami nggak ada adab"

"...."

"Suami karatan"

"...."

"Suami Nyusahin"

"...."

"Suami Kampret"

"....."

"Suami mesum"

"...."

"Suami hyper" Valerie melempar Erlangga dengan tas selempang, tapi sayang sekali. Lemparannya kurang tepat hingga tas itu hanya berjarak beberapa centi dari suaminya."kenapa diam aja?"

Mulut Valerie sudah lelah karena terus mengeluarkan makian yang bahkan tidak dihiraukan oleh suaminya. Benar benar menjengkelkan.

"Aku diam karena mendengarkanmu"

"Tapi aku tidak butuh sifat diam mu Brengsek!" Geram Valerie.

"Lalu aku harus apa?" Tanya Erlangga dengan polosnya, ralat. Lebih tepatnya sok polos. Bahkan Valerie harus menahan diri agar tidak menyerang suaminya dengan cakaran mautnya.

Melihatnya. Membuat jiwa mencakar Valerie bangkit.

"Terserah"

Erlangga bangkit, berniat untuk menghampiri isterinya yang sedang marah itu. Tapi ucapan Valerie dudah lebih dulu menghentikannya.

"Berhenti disana atau aku akan memotong ularmu" ancam Valerie.

Ketahuilah. Moodnya pagi ini benar-benae buruk. Sekali lagi ia tegaskan. BENAR BENAR BURUK.

Karena Erlangga dia harus mengalami yang namanya susah berjalan, dan bahkan harus keluar masuk walk in closet untuk berganti pakaian selama 3 menit. Kenapa? Itu karena Valerie kesusahan mencari pakaian yang bisa menutupi beberapa tanda yang dibuat suaminya.

Setelah selesai. Valerie melemparkan tatapan sinis pada suaminya. Kemudian beralih pada tas selempang kesayangannya.

Valerie mengambilnya dengan gerakan kasar, tanpa melihatnya. Ia sedang tidak mood melihat wajah menjengkelkan Erlangga.

"Nggak usah nahan-nahan. Aku masih kesal" ujar Valerie tanpa berbalik, karena ia sudah yakin jika Erlangga lah yang sedang menahan tali tasnya.

"Lepasin nggak! Punya telingan kan?"

"Apanya yang dilepasin"

Valerie berdecak kesal, dan memilih untuk menoleh. Ia sudah bersiap untuk mengeplak kepala suaminya.

Tapi apa yang dilihatnya sekarang malah membuatnya terdiam. Erlangga masih tenang ditempatnya, dan tidak menyentuh tasnya sama sekali.

Melainkan tali tasnya yang tersangkut di kepala ranjang. Memalukan sekali. Tanpa berkata apapun lagi, Valerie keluar dari kamar dengan langkah lebar.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang