BAB 6

8.2K 299 2
                                    

Valerie dan Aurel kini dilanda panik saat Florencia tiba tiba menghilang di Kafe. Sepuluh menit yang lalu Florencia izin ke Toilet tapi sampai sekarang tidak juga kembali.

"Va, aku nemuin Handphone Florencia di depan Toilet"

Valerie meraih benda persegi yang dipegang Aurel dan mengeceknya, siapa tau ada sebuah petunjuk.

"Ini pasti ada sesuatu yang terjadi sama Florencia. "

"Lebih baik kita cari dia, siapa tau Florencia diculik"

Keduanya keluar dari kafe dan masuk ke dalam mobil untuk segera mencari keberadaan Florencia yang tiba tiba menghilang.

Dret. Dret.

"Tunggu dulu Rel, ada panggilan telpon di Handphone Florencia. Tapi tidak ada nama penelponnya"

"Ya udah angkat aja Va, siapa tau itu Florencia"

Valerie mengangguk dan menggeser layar kacanya.

"Halo"

"Halo Va, ini aku Florencia"

"Ya ampun Flo! Kok tiba tiba ngilang sih, aku sama Aurel khawatir tau nggak. Dan ini juga aku nemuin Handphone mu di depan Toilet."

"Maaf Va, tadi aku tidak sempat pamit soalnya aku buru buru tadi."

"Tapi kau tidak apa apa kan? Soalnya aku sama Aurel khawatir"

"Aku tidak apa apa Va"

"Terus sekarang kau dimana?"

"Aku lagi di Kantor, soalnya tadi itu Boss aku tiba tiba telpon dan nyuruh ke kantor soalnya ada kerjaan"

"Tapi bukannya hari ini kau masih libur yah Flo"

"In... ini kerjaannya mendadak, udah dulu yah Va aku mau kerja nggak enak sama Boss, mungkin aku bakalan nginap di kantor jadi nggak usah khawatir yah"

Klik. Panggilan terputus

"Kita langsung pulang aja Rel, soalnya Florencia ada di kantornya. Ada kerjaan mendadak katanya"

"Bukannya hari ini dia libur yah Va"

"Katanya ini mendadak Rel, jadi mungkin dia bakalan nginap disana"

"Jadi sekarang kita pulang aja nih?"

"Ya iya. Kan Florencia baik baik aja"

"Oke"

Aurel mulai menginjak pedal gas dan menembus jalanan kota New York yang tidak terlalu macet karena sekarang masih jam kerja.
.
.
.
Dilain tempat. Seorang gadis sedang menangis ketakutan dengan kedua tangannya yang diikat dibelakang kursi yang ia dudukinya, bahkan ia harus mati matian menahan tangis saat tadi dia berbicara pada sahabatnya.

"Sebenarnya siapa kalian? Dan kenapa kalian menculikku" tanyanya dengan suara bergetar.

"Karena kau telah berani ikut campur dalam urusanku" ujar pria yang berada di depannya, ia tidak dapat melihat wajah pria itu karena kedua matanya ditutup kain

"Apa maksudmu?"

"Florencia Taynor, apa kau masih ingat apa yang kau lakukan semalam di depan Hotel?"

"Sekali lagi kutanya! Apa yang kau lakukan semalam di depan Hotel?"

Florencia langsung menegang mendengarnya, mungkinkah ini ada kaitannya dengan dia membantu Fidelya semalam. "Ak aku hanya menjemput sepupuku" elak Florencia. Dan seketika ia merasakan tamparan di pipi kanannya.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang