BAB 28

6.3K 259 4
                                    

Valerie terbangun dan melihat suami iblisnya yang masih pulas dalam tidurnya. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Valerie mencoba melepaskan tangan yang memeluknya sangat erat.

Wajah Valerie seketika merona menyadari mereka masih dalam keadaan telanjang. Sungguh memalukan. "Bagaimana bisa dia terlihat tampan meski sedang tidur" gumam Valerie dengan memandangi wajah Erlangga.

Valerie mencoba menyadarkan dirinya kalau pernikahan ini dari awal hanyalah kepalsuan, untuk itulah dia harus bisa menjaga hatinya agar tidak jatuh pada pria itu jika tidak ingin terluka.

Valerie turun dari ranjang, dan berjalan memasuki kamar mandi, ia akan mandi dengan cepat agar tidak terlalu terlambat ke rumah sakit. Ketahuilah, ini pertama kalinya seorang Valerie Lovyta Rafardhan terlambat eh ralat bukan lagi Rafardhan melainkan Valerie Lovyta Fermillions.

20 menit sudah berlalu, Valerie mengikat tali kimononya dan bersiap keluar tapi urung dia lakukan saat sayup sayup dia mendengar suara berat suaminya.

"Saya tidak ingin dengar adanya kegagalan, bagaimana pun caranya Dokter itu tidak boleh bertemu dengan Eric"

Dokter? Mungkinkah Dokter yang dia maksud Dokter Darrien, tapi kenapa?. Batin Valerie penuh tanda tanya. Sejenak kemudian dia ingat sesuatu, hari ini adalah jadwal Eric melakukan kontrol.

"Astaga, iblis itu" gumam Valerie tidak habis pikir, bagaimana pun caranya dia harus tau rencana mereka. Valerie keluar dari kamar mandi dan kembali memasuki walk in closed, ia mencoba bersikap biasa biasa aja seakan akan dia tidak dengar apa yang di ucapkan Erlangga tadi.

"Kau akan kemana?" Tanya Erlangga

"Rumah sakit, kau pikir aku kemana lagi" balas Valerie lengkap dengan pakaian kerjanya, dan duduk di depan meja riasnya.

"Kali ini jangan ikut campur" setelah mengatakannya. Erlangga segera berlalu memasuki kamar mandi.

'Ikut campur? Astaga apa barusan dia membaca pikiranku? Kenapa dia bisa tau' batin Valerie, tapi dia tetap bodo amat dan menyelesaikan make up-nya yang terkesan natural dan segera meraih tasnya sebelum berlalu pergi.
.
.
.
"Apa Dokter Darrien sudah datang?" Valerie baru saja tiba di rumah sakit dan langsung menanyakan keberadaan Darrien pada salah satu perawat.

"Sudah Dok, beliau sedang berada di dalam ruangannya bersama dengan Tn. Dav"

"Tn. Dav?" Beo-nya

"Iya Dok"

"Baiklah terimakasih"

"Sama sama Dok"

Valerie berjalan menuju ke ruangan Dokter Darrien dengan pandangan fokus ke arah Handphone-nya.

"Astaga!"

Valerie tidak sengaja memekik keras saat seseorang yang berlawanan arah dengannya, ia berhenti begitu juga dengan orang yang menabraknya. Ternyata dia adalah wanita yang beberapa hari lalu bertemu dengannya.

"Cattryn"

Bukan permintaan maaf yang Valerie dapati, melainkan sebuah tatapan yang penuh amarah.

"Wanita nggak tau diri" sinis Cattryn "Sudah punya suami, masih aja genit sama tunangan orang lain" tambah Cattryn sebelum berlalu pergi.

"Apa kau akan terus berdiri seperti patung di depan pintu?"

Sepertinya dirinya melamun terlalu lama sampai Dav menyadari kehadirannya. Ia menetralkan ekspresinya dan memasang wajah tenangnya. "Dokter Darrien kemana Tn, Dav?" Valerie melirikan matanya ke penjuru ruangan dan tidak menemukan sosok yang dicarinya, hanya ada Dav yang duduk di kursi milik Dokter Darrien.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang