BAB 54

6.9K 308 27
                                    

Happy Reading guys😁

Eeeee ada peringatan buat adik2 kecil yah. Dibawah ada adegan ehem2 guys. Dikit sih🤣 tapi tetap nggak cocok lah jadi bacaan bocil. Jadi skip yah. Ingat SKIP!!!!!

JANGAN NAKAL LOH😂

Author nggak mau rebut kepolosan otak kalian🤣 jadi buat dede kecil. Tetaplah dengan muka polos otak bersih. Jangan berubah, soalnya kalo berubah berarti kalian ngikutin jejak Author🤣

Udah a! Author banyak bacot keknya😄

-

Valerie menggeliat ketika merasa seseorang sedang menepuk-nepuk pipinya. Tidak keras tapi mampu membuat tidur-nya terganggu.

Perlahan ia membuka matanya, mengerjab berkali-kali. Ia mendengus kesal setelah menyadari pelaku yang mengusik tidur nyenyaknya.

Dengan gerakan kasar ia membalik tubuhnya dan tidur membelakangi suaminya. Ia masih tidak ingin bertatap muka dengan Erlangga, karena itu hanya akan membuatnya bersedih.

"Kau sudah terlalu banyak tidur"

"Aku tidak perduli" Valerie menjawab dengan acuh dan memilih untuk melanjutkan tidurnya.

"Setidaknya kau makan dulu, aku tidak ingin kau jatuh sakit"

"Bodo amat"

"Bangun Va!"

"Nggak! Aku ngantuk"

"Kau sudah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tidur, jadi sekarang waktunya bangun, makan dan setelah itu kau boleh tidur kembali"

"Aku bisa makan nanti"

"Tidak ada nanti-nanti, bangun sekarang dan makan makanannmu. Ini sudah pagi" Erlangga berkata tegas, saat ini dia sudah sangat lelah.

Dan saat kembali ke rumah ini, ia malah mendapat laporan jika isterinya belum makan sejak ia pergi.

"Aku sedang malas____ERLANGGA!" pekik Valerie yang terkejut karena suaminya tiba-tiba menggendong-nya ala brida-style. Rasa kantuknya pun seketika hilang.

"Kau harus makan"

Valerie hanya pasrah saat Erlangga membawanya keluar kamar menuju meja makan. "Sekarang duduk dengan tenang dan makan makananmu"

Valerie menghela nafas pasrah dengan wajah mengantuk, kemudian memakan makanannya.

"Daddy dan Grandma mana?"

Erlangga menghentikan makannya dan menatap isterinya dengan wajah datar "Habiskan makananmu"

Rasanya Valerie ingin melempar wajah suaminya dengan sendok saja. "Aku sudah selesai" ketus Valerie dan berdiri.

"Jangan tidur lagi, dan segeralah bersiap. Kita akan ke rumah sakit"

"Untuk apa?"

"Menjenguk Grandma"

Mulut Valerie gatal ingin mencecar Suaminya dengan banyak pertanyaan, tapi melihat wajah datar Erlangga membuat ia mengurungkan niatnya.

Ia memilih kembali ke kamar dan bersiap-siap, bahkan dirinya belum mandi tetapi sudah sarapan.

Erlangga memyelesaikan makannya dan segera menyusul isterinya ke kamar, ada banyak hal yang harus dibicarakan.

Di dalam kamar, Erlangga masih dapat melihat Valerie yang memasuki kamar mandi dengan kaki yang dihentak-hentakkan. Ia menahan senyum melihat kelakuan Valerie yang persis seperti anak kecil yang sedang merajut.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang