Chapter 19

4.4K 714 89
                                    

Thaya yang sudah selesai mencuci piring mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah, ia dan Jin baru saja menyelesaikan makan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thaya yang sudah selesai mencuci piring mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah, ia dan Jin baru saja menyelesaikan makan malam. Sedangkan sang pemilik apartement masih menyelesaikan ritual mandinya.
Tangannya berselancar di benda pipih miliknya, sedang mengabari sang ayah jika ia sedang pergi ke rumah temannya. Apakah sang ayah tahu jika teman yang ia maksud adalah Jin? Tentu saja tidak, ayahnya itu tidak akan mengizinkannya berdekatan dengan seorang publik figur.

Thaya terkejut ketika melihat Jin yang tiba-tiba tiduran di sofa dan menjadikan pahanya sebagai bantal.

"Apa yang kau-"

"Sebentar saja, Athaya."

Thaya menganggukkan kepalanya, tangannya menyisir halus rambut milik Jin hingga membuat pria itu memejamkan kedua matanya.

"Aku ingin cerita padamu, apa kau mau mendengarnya?"

"Aku akan mendengarkannya."

Jin membuka kedua matanya, menatap wajah cantik Thaya dari bawah. Thaya tersenyum seakan memberi isyarat pada Jin untuk menceritakan keluh kesahnya.

"Aku lelah."

"Aku lelah dengan sesuatu yang terjadi belakangan ini. Dimulai dari comeback grup kami, aku mendapat komentar dari beberapa penggemar mereka mengatakan dance ku buruk. Tetapi aku sudah berusaha keras, aku tahu dance ku itu buruk maka dari itu aku latihan siang dan malam, tapi sepertinya itu tidak cukup. Belum selesai, hubunganku dan kekasihku berakhir aku sudah mengikhlaskannya. Lalu yang terakhir pertengkaranku dengan Jungkook."

"Aku tidak menyalahkan dirimu, Athaya. Aku hanya kecewa pada adik kecil ku itu, menurutku kata-kata yang ia ucapkan itu tidak pantas. Tapi setelah itu aku juga menyesal telah memukulnya."

Jin menghembuskan napasnya lega, akhirnya beban pikirannya bisa ia keluarkan. Athaya tersenyum setelah mendengar keluh kesah Jin. Tangannya menepuk pelan pipi pria tampan itu.

"Kau sudah melakukan yang terbaik, kau sudah bekerja keras. Jangan dengarkan omongan orang lain yang membuatmu sakit hati, pikirkan saja orang-orang yang selama ini telah mendukung dirimu, baik itu orang tuamu, membermu, dan juga para penggemar mu. Percayalah mereka yang menghina mu itu bukan penggemarmu, mereka hanya sekelompok orang yang iri pada dirimu. Sama seperti sebuah pepatah yang mengatakan, semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpa."

"Dan untuk masalahmu dengan Jungkook, kau harus segera meminta maaf padanya. Aku percaya dia pasti akan memaafkan mu."

Jin tersenyum setelah mendengar nasehat dari gadis cantik itu. Jin mendudukkan dirinya dan menatap dalam mata Thaya.

"Terimakasih banyak."

"Sama-sama."

"Apa kau masih-"

"Tidak, aku sudah melupakan Jungkook begitupun dengan rasa cintaku untuknya. Jika aku masih mempunyai perasaan padanya, aku tidak akan menginjakkan kaki ku di Korea kembali."

Son from the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang