Chapter 20

4.8K 682 54
                                    

Jin menaikkan maskernya ketika sampai di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin menaikkan maskernya ketika sampai di rumah sakit. Di sampingnya ada teman barunya yang menggunakan bucket hat putih beserta maskernya dengan warna senada.

"Apa tidak apa-apa aku ikut denganmu?" tanya Thaya ketika mereka berdua mulai memasuki lift.

"Tidak apa-apa, kita ke sini hanya untuk mengembalikan dompet Namjoon yang tertinggal."

"Sebenarnya siapa yang sakit?"

"Aku juga tidak tahu, Athaya. Alien tampanku itu hanya mengatakan para member sedang berada di rumah sakit di lantai lima."

"Siapa itu alien tampan?"

"Taehyung." ucap Jin sambil terkekeh.

"Setelah ini aku akan mengantarmu pulang ke apartement mu."

"Eh, itu tujuan utama kita."

Thaya terkekeh mendengar ucapan Jin. Konyol sekali pria tampan di sampingnya ini. Memang benar, tujuan Jin awalnya adalah mengantar dirinya pulang ke apartement nya namun dompet Namjoon yang tertinggal di apartement milik Jin membuat mereka berdua harus mengembalikan pada pemiliknya.

Ting.

Jin dan Thaya keluar dari lift, mereka sudah sampai di lantai lima. Berjalan beriringan dengan langkah kaki yang sama. Sang wanita tersenyum merasa nyaman ketika berada di samping pria berbahu lebar ini.

Namun, suara gaduh yang berasal di depannya membuat ia dan Jin berhenti. Itu, Jungkook dan Rose yang sedang bertengkar. Jin membulatkan matanya terkejut ketika melihat kaki Soobin yang perlahan menghilang.

Jin berlari dan menarik Soobin hingga bocah itu jatuh dalam dekapannya. Perlahan kaki Soobin kembali seperti semula, napas bocah itu memburu lalu tak lama mata bulatnya terpejam.

Jungkook dan Rose menatap ke arah Soobin yang pingsan dalam dekapan Jin. Mereka berdua menghela napas lega, Soobin tidak jadi meninggalkan mereka berdua.

"Dia hanya pingsan dan kelelahan." ucap Thaya setelah memeriksa Soobin.

Jin menatap penuh amarah pada Jungkook dan juga Rose. Tidak habis pikir, bagaimana bisa mereka berdua bertengkar dihadapan putra mereka.

"Bodoh!" desis Jin.

"Apa kalian berdua tidak memikirkan perasaan Soobin, hah?!"

"Bagaimana bisa kalian bertengkar dihadapan bocah kecil ini?"

"Apa kalian berdua tidak bisa membicarakan semuanya secara baik-baik? Tanpa adanya pertengkaran."

"Apa kalian pantas disebut orang tua?"

Pertanyaan Jin barusan seakan menampar Rose dan juga Jungkook. Terlalu larut dalam masalah hingga mengabaikan atensi putra kecil mereka. Sungguh, sekarang hanyalah ada penyesalan.

Jin berdiri menggendong Soobin. Menatap lurus pada Jungkook dan juga Rose.

"Jangan harap kalian bisa bertemu dengan Soobin jika masalah kalian berdua belum selesai."

Son from the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang