Chapter 17

4.2K 663 49
                                    

Jin memandang ke arah Thaya yang tertidur di sofa ruang tengah apartement miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin memandang ke arah Thaya yang tertidur di sofa ruang tengah apartement miliknya. Mulut gadis itu sedikit terbuka membuat Jin tertawa pelan. Jika dihitung ini sudah lebih dari satu minggu  ia berteman baik dengan gadis asal negeri Gajah Putih itu. Jika kalian ingin tahu apakah para membernya tahu tentang dirinya yang berteman baik dengan Thaya maka jawabannya adalah tidak. Thaya sendiri yang melarang memberitahu para membernya. Ia hanya ingin mereka tak terlalu mengenal dirinya.

Hari ini ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat karena ingin segera bertemu teman barunya ini. Tangan besarnya terangkat menggoyangkan bahu gadis itu.

"Athaya wake up."

"Sebentar lagi." gumam wanita itu.

"Tidurlah di kamar jika kau tidur di sofa badanmu bisa sakit."

"Tidak mau, itu tidak sopan namanya."

"Aku yang menyuruhmu, dimana letak tidak sopannya."

Perkataan Jin pun dianggap angin lalu karena gadis itu sudah masuk kembali ke alam mimpinya. Sekarang Jin mulai memahami sifat gadis itu, terkadang ia akan menjadi sangat dewasa dan terkadang ia tak segan menunjukkan sifat kekanakan dihadapan Jin.

"Entah kenapa aku merasa kau menyembunyikan sifat kekanakan mu dihadapan Jungkook, Athaya. Kau tidak menjadi dirimu sendiri." batin Jin.

"Athaya bangun, ayo pindah ke kamar."

Okey tidak ada cara lain lagi. Dengan sekali hentakan tubuh gadis itu sudah ada dalam gendongan seorang Kim Seokjin. Kaki lebarnya menuju ke kamar milik Jin bukan kamar tamu yang masih kosong.

"Uh, lebar sekali." gumamnya pelan.

Jin tersenyum mendengar gumaman milik gadis yang ada dalam gendongannya.

"Nah sekarang kau tidur yang nyenyak disini." ujar Jin ketika membaringkan gadis itu di kasur king size miliknya.

"Kasurmu sangat empuk." gumam Thaya yang membuat Jin tersenyum.

"Kau dokter yang menggemaskan."

"Belum, masih ada koas selama dua tahun." ucap Thaya sambil memeluk guling dengan erat.

"Aku tak paham dengan semacam itu."

"Nanti aku ceritakan, sekarang aku mau tidur."

"Ya, tidurlah yang nyenyak."

Jin melangkahkan kakinya menjauh dari kamar, tak ingin mengganggu gadis cantik itu.

Jin duduk di ruang tengah sambil memakan cemilannya. Namun panggilan dari luar membuatnya membeku di tempat.

"Jin hyung kami ada diluar, cepat buka pintunya."

"Astaga bagaimana mereka bisa ada disini."

Jin berlari ke kamar dengan membawa ponsel milik Thaya. Tangannya menepuk pelan pipi gadis itu.

"Athaya bangun, Athaya bangun."

Son from the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang