Chapter 15

4.7K 706 69
                                    

Awal cerita Soobin kembali ke masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal cerita Soobin kembali ke masa lalu.

Bocah lelaki tampan berjalan di lorong rumah sakit dengan senyum tipisnya. Sebelah tangannya di gandeng oleh lelaki tampan dengan setelan jas mahal miliknya. Ya, bocah kecil itu bernama Jeon Soobin. Sedangkan pria berjas itu adalah Kim Seokjin, paman yang sekaligus menjadi ayah angkatnya. Ah, lebih tepatnya bocah lelaki itu yang menjadi anak angkat pria berjas itu.

Sapaan hangat dari para petugas rumah sakit membuat Jin tersenyum hangat. Namun berbeda dengan bocah itu yang hanya terdiam.

Hingga kedua orang itu tiba di ruangan milik salah satu dokter terbaik di rumah sakit ini.

"Sayang."  ucap Jin, begitu masuk ke dalam ruangan sang istri.

Wanita cantik dengan rambut panjang itu berlari kecil dan memeluk bocah tampan yang ada dihadapannya.

"Jagoannya mama, sudah pulang ternyata."

Soobin tersenyum ketika mendengar ucapan ibu angkatnya. Wanita itu tengah mengecup seluruh bagian wajah bocah lelaki itu dengan penuh kasih sayang.

Membuat Soobin mengingat begitu banyak pengorbanan yang dilakukan oleh wanita yang ada dihadapannya. Kejadian memilukan yang merenggut orang tua beserta seluruh keluarganya tiga tahun yang lalu masih terekam jelas dalam ingatannya. Kejadian yang membuat bocah itu koma selama enam bulan, lalu trauma yang muncul dari kejadian memilukan itu hampir membuat bocah itu ingin menyusul kedua orang tuanya.

Membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk menyembuhkan trauma itu. Dan itu semua tak lepas dari pengorbanan yang Thaya berikan. Wanita itu rela meninggalkan tugasnya sebagai seorang dokter untuk merawat Soobin dengan penuh kasih sayang. Tidak pernah meninggalkannya barang sedetik, tidak pernah.

Soobin tersadar dari lamunannya ketika Thaya mengusap pipinya lembut.

"Ada apa hmm? Soobin mau sesuatu?"

Soobin menggelengkan kepalanya pelan, tangannya menarik tangan Jin, membuat pria itu menyamakan tingginya dengan bocah kecil itu.

"Maaf." ucap Soobin pelan.

"Maaf, Soobin belum bisa memanggil kalian dengan sebutan mama dan papa."

"Maafkan Soobin, aunty paman."

"Hey, jangan meminta maaf sayang, Soobin tidak salah. Soobin tidak salah."

"Maafkan kami, mungkin ini terlalu cepat bagimu untuk memanggil kami dengan sebutan itu. Maafkan paman dan aunty ya Soobin."

"Tidak, aunty dan paman tidak salah. Kalian sudah berkorban sangat banyak, hingga Soobin tidak tahu bagaimana caranya untuk membalasnya."

Soobin tumbuh dewasa sebelum waktunya. Ya, itu yang ada dipikiran Thaya dan Jin saat ini.

Son from the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang