Chapter 34

3K 493 69
                                    

Tatapan itu tak lepas dari sosok yang terkasih, Jungkook tersenyum dengan tangan menggenggam jemari lentik milik sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan itu tak lepas dari sosok yang terkasih, Jungkook tersenyum dengan tangan menggenggam jemari lentik milik sang istri. Dipandanginya wajah tirus juga pucat Rose dengan tatapan sendu. Jungkook mengecup satu persatu jemari Rose yang bebas infus, lalu menempelkannya pada pipinya dengan mata terpejam. Membayangkan bagaimana jemari Rose yang mengelus pipinya dengan penuh kasih sayang. Batinnya berbisik rindu, rindu akan elusan jemari lentik itu pada pipinya ketika ia merasa lelah.

"Sayang." panggil Jungkook dengan suara bergetar.

Jungkook membuka kedua matanya tepat saat setetes air matanya jatuh. Ini sulit sungguh, sangat sulit hingga rasanya Jungkook tidak bisa bernapas sekarang.

Jungkook menundukkan kepalanya sejenak, menguatkan dirinya dan kembali menatap Rose dengan senyuman kecil.

"Kau tidak rindu padaku, ya?" tanya Jungkook.

"Aku rindu sekali, kau tidur terlalu lama sayang. Kau tidak ingin membuka kedua matamu, hm?"

"Kau tidak ingin melihat putra kita? Dia tampan sepertiku, namanya Soobin. Jeon Soobin, dia sudah berusia enam bulan. Dia tumbuh dengan baik, dia sangat lucu dengan pipi gembilnya."

Jungkook mengelus punggung tangan Rose dan kembali menempelkan punggung tangan itu pada pipinya, "Aku sangat mencintaimu, kau tahu kan?"

Jungkook membawa tangannya mengelus pipi tirus sang istri, "Biasanya kau yang selalu mengelus pipiku ketika aku lelah, aku juga bisa melakukannya untukmu, sayang."

Lalu tangan Jungkook beralih menggenggam kembali tangan Rose dan mengecupi jemarinya satu per satu, "Aku juga bisa mengelus tanganmu, sama seperti yang kau lakukan untukku ketika aku lelah bekerja."

"Sayang.." panggil Jungkook dengan suara seraknya.

"Aku mencintaimu, sungguh. Kau tahu jelas itu."

Jungkook menghela napasnya kasar, air mata mengucur dengan derasnya. Tidak ada Jungkook yang kuat karna sekarang hanya ada Jungkook yang rapuh kehilangan jiwanya.

"Semuanya bilang, kau akan tidur pulas untuk selamanya..." ucap Jungkook dengan suara bergetar.

"Kau ingin meninggalkanku? Benar begitu, Chae?"

"Kau tega padaku, hm?"

Jungkook membawa tangannya mengelus pipi Rose yang pucat, tidak ada rona kemerahan disana.

"Kau suka elusanku? Suka kan?"

"Biasanya kau yang selalu melakukan itu padaku. Tidak apa-apa sayang, aku juga bisa melakukan ini untukmu."

Tangan Jungkook berpindah menggenggam tangan sang istri, menciumi jemarinya satu persatu bersamaan air mata yang mengucur dengan mudahnya.

"Kau suka saat aku menggenggam tanganmu dan menciumi jemarimu satu per satu kan, sayang? Aku akan melakukannya untukmu."

Son from the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang