Chapter 25

4.4K 677 106
                                    

Jemari lentik itu mengusap rintik hujan dari dalam mobil, mengabaikan air mata yang jatuh di pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemari lentik itu mengusap rintik hujan dari dalam mobil, mengabaikan air mata yang jatuh di pipinya. Usapan hangat pada tangan kirinya membuat wanita cantik itu menoleh ke arah pria tampan yang menatapnya khawatir.

"Aku merindukan putraku, Jungkook." ucapnya pilu.

"Aku juga merindukannya, Rosie. Tetapi, kita harus bangkit. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan." ucap Jungkook.

"Ayo, kita masuk ke dalam. Member mu pasti sudah menunggumu." ujar Jungkook.

"Semuanya akan baik-baik saja, kita akan segera bertemu Soobin." ucap Jungkook ketika melihat Rose yang hanya terdiam.

"Kalau begitu, ayo kita melakukannya sekarang."

Belum sempat Jungkook membalas perkataan Rose. Jungkook di buat terkejut ketika Rose mencium bibirnya berantakan, sungguh ia tak pernah berciuman.

Jungkook mendorong tubuh Rose kuat. Kedua mata Jungkook memancarkan kemarahan, ia tidak suka Rose seperti ini.

"Apa yang kau lakukan, Rose?"

"Aku hanya ingin putraku, Jungkook."

Jungkook memejamkan matanya ketika melihat wanita di sampingnya terisak. Dengan gerakan pelan, ia menarik sang wanita dan memeluknya erat.

"Belum waktunya, Chae."

"Hubungan kita harus di sah kan terlebih dahulu." ujar Jungkook.

"Apa kau mau mengecewakan kedua orang tuamu? Mengecewakan membermu? Mengecewakan para penggemarmu?" lanjut Jungkook.

Rose menggelengkan kepalanya, ia tidak mau mengecewakan semua orang.

"Apa kau mau orang-orang menyebut Soobin sebagai kecelakaan?"

Rose menggelengkan kepalanya kencang, tidak ia tidak mau. Wanita itu melepaskan pelukannya dan menatap mata pria tampan di hadapannya.

"Maafkan aku, Jungkook. Aku sangat bodoh." ujar Rose menyesal.

"Tidak, tidak apa-apa."

"Jadikan pelajaran agar kau tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan." ujar Jungkook.

Rose mengangguk paham, Jungkook tersenyum menatap ke arahnya. Jemari tangan sang pria menghapus air mata wanitanya.

"Kita akan bertemu Soobin, tetapi tidak sekarang. Nanti, akan ada saatnya." ucap Jungkook.

Rose mengangguk, "Terimakasih Jungkook-ah."

"Terimakasih kembali."

Setelah menenangkan diri, Jungkook mengantar Rose masuk ke dalam dorm sang wanita. Mereka berjalan dengan tangan sang pria yang merangkul sang wanita posesif.

Rose mengetuk apartement yang menjadi tempat tinggal dirinya bersama para member. Tak lama kemudian, gadis berponi membuka pintu tersebut.

"Oh, Rosie, Jungkook. Masuklah, para membermu juga ada di sini."

Son from the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang