Halo semuanya!
Sebelum lanjut ke cerita disini aku mau menyampaikan sesuatu.
Aku tanya dong buat para pembaca yang baca cerita aku tapi engga ninggalin jejak, perasaan kalian gimana?
Dianggap gaib lho, aku tahu cerita aku ini masih banyak kurangnya. Tapi aku gamau munafik kalo aku tuh pengen banyak yang ninggalin jejak.
Yang vote engga nyampe setengah dari yang baca, komen kalian itu aku baca semua lho. Kalo ada waktu pasti aku bales, kecuali yang komen 'next' karena kalo kalian komen next aku bingung balesnya apa. Malah aku jadi males buat ngelanjutin ceritanya, aneh kan? Iya tau aku aneh emang.
Aku gamau munafik kalo aku juga butuh apresiasi dari kalian, komen dan vote kalian itu penyemangat buat aku. Mungkin ada yang mau komen tapi udah ada yang mewakili, gapapa kok kalian komen lagi.
Kadang, aku males buat ngelanjutin cerita itu ya karena banyaknya pembaca gaib. Jadi jangan kaget kalo cerita ini nantinya bakal jarang up, wkwk. Atau bahkan malah tiba-tiba menghilang wkwk.
Okey mungkin banyak yang lupa mencet tanda bintang atau gimana gitu, aku kasih saran nih sebelum baca pencet tanda bintang dulu okeyy wkkwk.
Vote dan komen kalian adalah semangatku💜
Vote dan komen kalian, menentukan kelanjutan cerita ini. Apakah sampai menuju ending atau malah berhenti ditengah jalan.
...
Rose melangkahkan kaki jenjangnya di lorong menuju apartement milik Jungkook. Sebelah tangannya membawa kantong plastik berwarna putih yang berisi plester demam beserta obat penurun panas.Pukul sembilan malam, wanita cantik itu baru menyelesaikan pekerjaannya. Sebenarnya ia dan membernya yang lain sudah menyelesaikan pekerjaan pada pukul empat sore tetapi mereka menemani Jisoo walau hanya sekedar memberi pelukan hangat.
Tangannya mengeluarkan sebuah kartu dan menempelkannya pada pintu yang otomotis terbuka. Jungkook sudah memberikan akses untuk Rose masuk ke dalam apartement nya.Tentu saja Rose menolak, tetapi jangan lupakan bahwa Jungkook itu tak ingin kalah dari wanita cantik itu.
Lampu ruang tengah sudah dimatikan, tanda bahwa penghuninya kemungkinan besar sudah tertidur. Kakinya melangkah ke kamar tidur milik Soobin. Terlihat seorang pria yang memeluk bocah lelaki, mereka tidur sangat nyenyak.
Rose tersenyum melihat pemandangan di hadapannya.
"Astaga mereka berdua sangat menggemaskan." ucapnya pelan.
Rose melangkahkan kakinya ke dapur, tenggorokannya kering. Namun sepotong cheesecake dan secangkir teh menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son from the Future
FanfictionRoseanne Park adalah salah satu idol terkenal dari girl group Blackpink. Menjalani hari-harinya sebagai idola tentu tidak mudah. Namun,bagaimana jika ada seorang anak yang datang padanya lalu memanggilnya dengan sebutan "Mommy" #1 rosekook 24/11/202...