My Bodyguard Part 23

1.3K 183 5
                                    

57 vote baru lanjut ya, selamat membaca..
***

Tidak akan ada perdamaian, jika disana ada Jungkook dan Bambam.

Lalice rasnaya pusing ketika Jungkook dan Bambam terus berdebat, entah dari sisi makanan, mengobrol, dan lain sebagainya, bahkan ketika Leo branjak dari kasurnya karena mungkin malas mendengar perdebatan mereka, Jungkook menahannya dan Bambam ikut menahan Leo tidak mau kalah membuat Leo menjadi sasaran perdebatan mereka sampai akhirya Lalice memisahkan keduanya.

"Bisakah kalian berhenti bertengkar?" Lalice akhirnya melayangkan protesnya ketika mereka kembali bertengkar.

Jungkook mungkin tidak banyak berbicara, yang banyak berbicara adalah Bambam. Jungkook akan menjawab dengan tenang dan tidak terlalu panjang, berbeda dengan Bambam yang blak-blakan dan sangat berisik.

Keduanya langsung menoleh ke arah Lalice yang sudah memasang wajah kesalnya. Namun keduanya bisa melihat arah mata Lalice cenderung mengarah ke Bambam. Bambam seketika menjadi tidak terima.

"Ya! Kenapa kau melihatku?! Apa kau hanya marah kepadaku?!" protes Bambam. "Pria itu juga bertengkar denganku, dia yang menyulut pertengkaran!" Bambam menunjuk ke arah Jungkook dengan jari telunjuknya yang sontak membuat mata Jungkook melebar.

Jungkook menole ke arah Lalice yang sekarang menatapnya setelah menghela napas, kemudian Jungkook menatap Bambam kesal.

"Siapa yang tiba-tiba datang dan menyuruhku pergi?" jawab Jungkook, berusaha terlihat tenang, walau dalam hati sangat ingin menjitak kepala Bambam.

"Aku menyuruhmu pergi karena aku ingin menjaga Lalice!"

"Aku bisa menjaganya, aku bodyguardnya!"

"Aku juga—"

"Sudahlah." Lalice menyela ucapan Bambam, kepalanya sudah pusing mendengar perdebatan mereka. "Bambam. Sebenarnya yang menyulut pertengkaran adalah dirimu! Kenapa kau tidak memberitahu jika ingin datang?!"

Bambam seketika melayangkan tatapan protes. "Kenapa aku yang salah?! Aku ingin memberimu kejutan! Tapi kau malah menyalahkanku sekarang!" Bambam mengucapkan dengan wajah sebalnya.

"Iya, aku sangat terkejut, terima kasih atas niat baikmu, lebih baik sekarang kau pergi." Lalice berucap dengan tenang.

"Ya! Kenapa kau malah menyuruhku pergu sih?! Dia saja yang disuruh pergi!"

"Dia tinggal disini."

"Aku juga bisa membawa koperku dan tinggal disini."

"Kau bisa mendengarku saja tidak? Kapan-kapan lagi saja datang kesini, Jungkook akan keluar."

Bambam seketika menoleh ke arah Lalice dnegan kedua tangan terlipat di dada, dia sedikit menyipitkan matanya, menatap Lalice dengan tatapan seperti curiga. "Benarkah?" tanyanya.

"Iya," jawab Lalice setengah malas. Dia sendiri tidak masalah jika Bambam tetap disini, hanya saja dia tidak mau mendengar perdebatan panjang.

"Baiklah! Aku akan datang seminggu lagi, karena aku juga mau pergi bersama Ibuku. Padahal aku datang kesini juga ingin menghabiskan waktu denganmu saat aku pergi. Tapi ada saja yang menghalangi," sindir Bambam.

Jangan lupakan tatapan sinisnya kepada Jungkook.

Jungkook sendiri hanya memutar bola mata, memilih untuk tidak peduli karena dia sebenarnya juga malas membuang-buang tenaga untuk mendebatkan hal yang tidak penting sedaritadi.

Sedangkan Lalice, dia mengerutkan keningnya. "Kau mau kemana?" tanya Lalice.

Walau dia memang sebal dengan Bambam, hanya saja Bambam tetap saja sahabatnya, Lalice juga menyayangi Bambam walaupun hanya sebagai sahabat. Jika Bambam pergi seperti itu, tetap saja Lalice merasa sedih dan pasti akan merindukan sosok dan sikap absurd Bambam itu.

My Bodyguard [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang