“Kim Jungkook!”
“Nikahi aku! Kim Jungkook!”
Lalice hanya memutar bola mata mendengar teriakan yang akan selalu terdengar di telinganya ketika pria dingin dan tampan itu lewat. Kim Jungkook. Primadona di sekolahnya. Pria itu benar-benar tidak peduli dengan banyaknya gadis yang berteriak untuk menarik perhatiannya. Dingin. Tak tersentuh. Lalice mengambil earphone dan memakainya di kedua telinga. Menyalakan musik. Mendengarkan musik adalah opsi yang tepat dibandingkan dia harus mendengar teriakan yang bersahutan di telinganya.
“Jungkook! Kau harus ingat namaku! Namaku Lalice! Aku mencintaimu!”
Hal biasa lainnya adalah Lalice akan ikut berteriak bersama gadis-gadis lainnya dengan earphone di telinganya. Lalice akan berlari beriringan dengan jalannya Jungkook, kemudian tersenyum melihat wajah tampan Jungkook, lalu berteriak. Jungkook memang tidak mempedulikan dan tidak melirik wanita yang mati-matian berusaha mengejarnya, menarik perhatiannya. Termasuk Lalice.
Selama menggagumi Jungkook, dia hanya sekedar menganggumi dan memandang Jungkook dari jauh. Tapi hari ini, keajaiban terjadi dimana Jungkook menoleh dan memandangnya sukses membuat mata Lalice melebar. Namun detik berikutnya Jungkook mengalihkan pandangan dan pergi begitu saja.
“Aku dipandang Jungkook! Aku dipandang Jungkook! Astaga!” teriak Lalice senang. Bahkan beberapa gadis menatapnya iri.
Jungkook sendiri sekelas dengannya. Setiap hari pekerjaaannya itu hanya membaca buku di kelas, bermain basket di lapangan, mengikuti berbagai macam lomba internasional, anak kesayangan guru dan selalu mendapatkan peringkat pertama. Sedangkan Lalice, tidak terlalu pintar. Dia mendapatkan peringkat rata-rata. Tidak sepintar Jungkook.
Namun, Lalice benar-benar begitu mencintai Jungkook. Bahkan dia sampai berani masuk ke ruang guru dan mengambil kertas dimana saat itu guru meminta untuk menuliskan dimana murid-muridnya akan masuk universitas. Setelahnya, dia masuk ke universitas yang sama dengan Jungkook. Kebetulan sekali, jurusan yang diminatinya dan Jungkook sama. Tapi sayangnya saat lulus kuliah, dia tidak bisa bertemu Jungkook lagi karena Jungkook katanya pindah ke Busan. Menjaga ibunya yang sedang sakit.
Lalice akhirnya memutuskan untuk melupakan impiannya yang hendak menjadi pacar Jungkook. Melupakannya. Tapi akhirnya takdir kembali mempertemukannya dengan Jungkook.
***
“Astaga! Aku benar-benar tak percaya ini!”
Lalice tersenyum lebar seraya duduk di kasur. Tatapannya terus mengarah dan dia tidak berkedip sama sekali dari foto yang dipegangnya sejak tadi ketika sampai ke rumah. Foto dimana seorang pria tengah menulis di bukunya dengan raut wajah datar diterpa sinar matahari. Namun sangat menawan di mata Lalice. Jantung Lalice masih berdetak kencang. Dia ingat, dia yang memotret Jungkook diam-diam saat itu.
“Aku benar-benar masih mencintainya,” ujarnya. Kemudian dia terkekeh kecil seraya meletakkan foto itu di dadanya dan berbaring di kasur. Merasakan degup jantungnya yang menggila. “Aku masih mengingat segalanya tentangmu dengan jelas, Kook.”
“Maaf. Aku tidak mengingatmu. Jika kita sekelas, bahkan memasuki univesitas bersama, aku tidak memperhatikannya. Terlebih sudah bertahun-tahun. Aku sudah lupa.”
Senyuman lebar Lalice perlahan memudar dan menghilang sepenuhnya mengingat perkataan yang Jungkook ucapkan padanya ketika Lalice bertanya apakah Jungkook mengingatnya. Setelahnya dia mendengus.
“Padahal aku mengingatmu dengan jelas, tapi kau tidak mengingatku sama sekali.”
Lalice melirik ke arah foto Jungkook yang dipegangnya. Mendadak dia kembali tersenyum lebar. “Tapi tidak masalah! Aku akan membuatmu terus mengingatku! Hanya aku! Mulai besok kita bahkan akan selalu bersama! Kau disampingku, tinggal dalam rumahku.” Lalice merasakan wajahnya memanas ketika mengucapkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard [LK]✅
RomancePark Lalice dan kakaknya Roseanne Park sering diincar dan terus dalam bahaya. Semua disebabkan karena Rose adalah CEO. Rose menjadi CEO, menggantikan ayah mereka berdua yang meninggal dalam kecelakaan bersama ibu mereka. Banyak yang berusaha mencela...