My Bodyguard Part 24

1.3K 172 6
                                    

57 vote baru lanjut, selamat membaca eperibodi!

***

Jungkook mengeraskan rahangnya, tidak menyangka dia bisa bertemu dengan pria yang begitu dia hindari selama bertahun-tahun disini. Jungkook juga merutuki bibirnya yang menyebut nama pria itu. Sedangkan pria yang dipanggil Jungkook, Jeon Hoseok juga begitu terkejut, rasanya tubuhnya semua begitu lemas, tangannya yang memegang makanan itu juga sedikit gemetar.

"Jung-Jungkook-ah?" panggil Hoseok dengan suara gemetarnya.

Jungkook memutar bola mata, kemudian membawa sebelah eskrim yang dibeli Lalice, dan sebelah tangannya menarik tangan Lalice pergi darisana.

Lalice dengan heran mengikuti Jungkook yang membawanya, dia masih sangat bingung siapa pria itu. Dia bisa merasakan langkah Jungkook yang cenderung terburu-buru, ingin segera pergi, menjauh dari pria itu.

Jungkook sendiri merasakan napasnya tidak beraturan, ingatan masa lalu kembali membuat emosinya menjadi naik seketika. Dia berusaha tetap mengatur emosinya, walau tampaknya tidak sepenuhnya berjalan baik karena dia memegang—tepatnya mencengkram—pergelangan tangan Lalice dengan kencang.

Lalice sempat meringis, namun Jungkook tidak mendengarnya, Jungkook hanya diam dan aura Jungkook sudah berbeda. Itu membuat Lalice tidak berani membuka suara dan hanya mengikuti Jungkook sampai akhirnya Jungkook berhenti di taman yang tidak jauh darisana.

Jungkook hanya berdiri diam saja disana, namun tangannya masih mencengkram pergelangan tangan Lalice. Jungkook tanpa sadar mempererat cengkeramannya ketika bayangan masa lalu menyerang. Lalice kembali meringis kesakitan.

Jungkook sendiri sudah menjatuhkan es-krim yang dia bawa, dia tidak menyadari hal itu.

"Ju-Jungkook, sakit," ucap Lalice sembari meringis kesakitan.

Tapi tidak ada yang berubah, Jungkook malah semakin mempererat pegangan tangannya sampai akhirnya karena sakit, Lalice memekik.

"Jungkook-ah! Sakit!!"

Jungkook melebarkan mata ketika kembali ke alam sadarnya, dia menoleh ke arah Lalice yang wajahnya menahan sakit, Jungkook buru-buru melepaskan pegangan tangannya, membuat Lalice spontan mengusap tangannya.

"La-Lalice." Jungkook memanggil dengan khawatir, rasa bersalah menghampirinya. "K-Kau baik-baik saja?"

Lalice memandang ke arah Jungkook yang menatapnya cemas, Lalice menarik senyuman hangatnya. "Ne, gwaenchana. Tidak usah khawatir," jawabnya agar Jungkook tidak khawatir.

Jungkook sendiri menghela napas kasar, merutuki dirinya sendiri yang gagal mengontrol emosi. Dia kemudian menatap Lalice dengan mata sayunya. "Maaf, bagaimana jika kita pulang? Kompres saja bagaimana?"

Lalice menggeleng. "Ani, bisakah kita duduk di taman saja? Aku bosan di rumah."

"Tanganmu harus—"

"Ini tidak masalah, tidak perlu dikompres. Aku tidak semanja itu, kita duduk saja disini, yaa?" Lalice memasang wajah memelas sekaligus memohonnya.

Jungkook sendiri tidak bisa berbuat apapun. Dia memijat keningnya sendiri, merasa kacau karena dirinya sendiri. Dia mengangguk, kemudian memegang tangan Lalice dengan lembut, kemudian duduk di kursi yang tersedia disana bersama Lalice disampingnya.

Lalice tidak mengatakan apapun, dia sesekali melirik ke arah Jungkook yang hanya diam. Lalice memilih membiarkan, karena Jungkook harus menenangkan dirinya, walau Lalice begitu penasaran sebenarnya siapa pria itu sampai membuat Jungkook sekacau ini?

My Bodyguard [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang