35 vote baru lanjut, selamat menbaca dan menghayati readers!
***
Lalice selesai bekerja.
Setelah Lalice bekerja, tentu saja tugas Jungkook adalah mengantarkan Lalice ke rumah seperti biasanya. Namun hari ini, entah kenapa Lalice meminta kepada Jungkook untuk membawanya ke taman, Jung hanya mengikutinya, dia memang tidak mau mengambil pusing, lagipula Lalice adalah tuannya.
Sehingga disinilah mereka. Di taman yang tidak terlalu besar, tapi begitu sedap dipandang.
"Jungkook." Jungkook lekas menoleh ke arah Lalice yang sedang duduk di rumput bersamanya, tersenyum sembari memandang bunga mawar didepannya.
"Ya?"
"Kapan kau terakhir pergi ke taman?" tanya Lalice.
"Dulu. Itu sudah lama sekali." Lalice tidak menyadari perubahan raut wajah Jungkook setelah Lalice membahas hal itu.
"Kapan? Kau umur berapa?" Lalice masih asik menghirup aroma bunga mawar yang menusuk hidungnya.
"5." Jungkook menjawab singkat, jelas dia malas membahasnya.
Lalice yang mendengar Jungkook membalasnya begitu singkat, awalnya tidak masalah, tapi ketika menoleh dan menemukan raut wajah Jungkook yang berubah menjadi begitu datar, dia terdiam. Jungkook memang selalu mengucapkan dengan nada datar, tapi kali ini, nadanya begitu datar dan dingin.
Lalice langsung mengerti, dia salah menanyakan pertanyaan. "Maaf." Lalice langsung mengerti kesalahannya.
Jungkook seketika tersadar, kembali memandang Lalice yang menyesali ucapannya. Jungkook menggeleng. "Tidak masalah, kau hanya bertanya." Jungkook berusaha terlihat baik-baik saja.
Lalice meboleh ke arah Jungkook yang sudah kembali menghadap ke depan. Sebenarnya Jungkook selalu dipaksa di kuluah harus mendapatkan nilai bagus, dan pasti begitu juga dengan sekolahnya. Tampaknya Jungkook kurang mendapatkan kasih sayang, dia hanya mendapatkan kasih sayang ketika dia masih kecil. Terbukti kapan dia terakhir ke taman.
"Ahh.. Jung, kau itu memang sangat pintar di kuliah. Kau mengingat berapa piala yang berhasil kau dapatkan?" Lalice memilih mengalihkan topik.
Jungkook menggeleng. "Tidak."
"Tentu saja. Pialamu ada banyak sekali." Lalice tersenyum lebar, kemudian sedikit bergerak mendekati Jungkook. "Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu, boleh?" tanyanya dengan tatapan memohon.
Jungkook menoleh, jantung Lalice rasanya ingin putus ketika Jungkook menoleh karena jarak wajah mereka yang tidak begitu dekat, tapi sudah membuatnya berhasil senam jantung. Tapi Jungkook hanya mengangguk dengan santainya.
Lalice berusaha tetap tenang. "K-Kau tahu aku dulu bodoh sekali dalam matematika. Aku tidak tahu apa arti satu rumus yang teman laki-lakiku berikan kepadaku."
Lalice menundukkan kepalanya, dia memejamkan matanya, jantungnya berdebar kencang. Dia sudah menyiapkan semua rencana ini, mulai dari taman sampai rencana gilanya ini! Dia berharap Jungkook akan peka, setidaknya untuk kali ini. Biasanya mustahil, jika siappun tidak tahu hal ini.
"Aku juga." Namun jawaban Jungkook membuat Lalice rasanya ingin menepuk jidatnya sendiri. "Tapi coba kau tanyakan, siapa tahu aku bisa membantumu." Tapi untungnya jawaban Jungkook berhasil membuatnya mendapatkan harapan.
Lalice berdehen sedikit, sedikit bergeser menjauh dari Jungkook untuk keselamatan jantung. "L-Lalu apa kau tahu apa itu rumus i<3u?" tanya Lalice dengan suara pelan.
Tapi percayalah, Lalice sudah mempertaruhkan semua keberaniannya untuk mengatakan itu.
"Hah? Kau bilang apa Lalice? Suaramu kecil." Tapi telinga Jungkook tidak bisa diajak bekerja sama. Mungkin tepatnya karena suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard [LK]✅
Roman d'amourPark Lalice dan kakaknya Roseanne Park sering diincar dan terus dalam bahaya. Semua disebabkan karena Rose adalah CEO. Rose menjadi CEO, menggantikan ayah mereka berdua yang meninggal dalam kecelakaan bersama ibu mereka. Banyak yang berusaha mencela...