55 vote baru lanjut
***Jungkook terbangun saat suara deras dan petir menyambar cukup keras didepan memaksa matanya terbuka dan duduk di kasurnya dengan kondisi setengah sadar. Dia melihat ke arah jendela. Walau masih ditutup, dia tahu kalau kondisi hujan didepan cukup deras. Jungkook menoleh ke jam, menemukan sekarang sudah jam setengah delapan pagi, dia akan mengantarkan Lalice bekerja yang restorannya dibuka jam sembilan pagi. Shift Lalice diambil di pagi hari dan Jungkook harus mempersiapkannya. Sudah sekitar 1 bulan lebih berlalu semenjak kepergian Hoseok, semua sudah berjalan seperti biasanya.
Jungkook segera turun dari kasurnya, beranjak ke kasurnya, hendak ke kamar mandi, namun suara pecahan gelas lebih menarik perhatiannya. Suara pecahannya dari kamar Lalice.
Jungkook segera berlari cepat menuju ke kamar Lalice. “Lice!” panggilnya seraya membuka pintu Lalice yang sengaja tidak dikunci karena dirinya dan Jimin sudah berusaha mengantisipasi jika ada orang jahat sudah masuk ke kamar Lalice, lewat jendela atau apapun.
Namun dia tidak menemukan orang jahat apapun, hanya ada Lalice yang menatap ke arahnya seraya bersandar di kepala ranjang. “Jungkook?” panggil Lalice lirih.
Jungkook menemukan lantai yang sudah berserakan dengan pecahan gelas. “Kau barusan menjatuhkan gelas ini?” tanyanya
Lalice mengangguk pelan. “Aku tadi hanya mau minum,” ucapnya. “Apa aku membangunkanmu?” tanyanya merasa bersalah.
“Tidak. Aku memang sudah bangun dan ingin mandi, tapi suara pecahan gelas membuatku cepat-cepat kesini.”
“Syukurlah. Kau jangan kemari dulu, aku akan membersihkannya dulu.”
“Tetap disana.” Suara tegas Jungkook mengudara ketika Lalice baru saj bergerak. “Aku yang akan membersihkannya.”
Lalice hanya diam ketika Jungkook sudah berlari keluar dan kembali dengan sapu dan pengki beserta koran. Jungkook mulai menyapu pecahan belingnya, berkali-kali, takut saja ada yang tertinggal. Jungkook bahkan mematikan lampu dan memakai senter untuk melihat kalau saja ada pecahan yang tertinggal dan untungnya semua memang sudah tersapu bersih. Setelahnya dia meletakkan pecahannya di koran, dibungkus berkali-kali, dilakban, kemudian dimasukkan ke plastik, baru dibuang.
“Terima kasih,” ujar Lalice setelah semuanya selesai dan Jungkook kembali.
“Iya, kau lebih hati-hati.”
“Iya, maaf.”
Jungkook mengerutkan kening, merasa ada yang aneh dari Lalice membuatnya spontan meletakkan telapak tangannya di kening Lalice dan matanya langsung melebar, menjauh dari Lalice. “Astaga. Kau demam, Lice,” ujar Jungkook usai memeriksa suhu tubuhnya dan Lalice menghembuskan napasnya yang terasa panas.
“Jadi, tadi kau mau minum dan kau malah menjatuhkannya karena kepalamu pusing?” tanyanya yang sudah bisa menebak apa yang terjadi dan Lalice mengangguk. “Seharusnya kau menelepon atau apapun.”
“Kukira semua orang masih tidur.”
Jungkook menghela napas pelan. Itu memang benar. Dia bahkan baru saja bangun. “Ya sudah, kau tidur dan tunggu saja. Aku akan mengambilkan air untukmu, kuambilkan dengan botol besar, jadi, kau bisa meminumnya jika kau mau.”
“Iya, terima kasih.”
Jungkook melangkah keluar setelah mengangguk dan tak lama kembali dengan botol besar yang dipegangnya, berisi air putih. Dia lekas memberikan kepada Lalice dan langsung diminum cepat karena Lalice benar-benar haus. Setelah puas, sisa airnya diletakkan di nakas, dan Jungkook sengaja menyandarkan kepala Lalice ke pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard [LK]✅
RomancePark Lalice dan kakaknya Roseanne Park sering diincar dan terus dalam bahaya. Semua disebabkan karena Rose adalah CEO. Rose menjadi CEO, menggantikan ayah mereka berdua yang meninggal dalam kecelakaan bersama ibu mereka. Banyak yang berusaha mencela...