46. Rizal's Little Brother

1.2K 62 3
                                    

Happy Reading All! <3
Kalo ada typo tolong dikoreksi ya💚

><><


"Oekk oekkk oekkk!"

Mendengar suara bayi membuat Rizal menghela napas lega seraya menyenderkan bahu tegapnya ke dinding.

"Gila lo udah segede ini masih punya adik bayi!" Sahut Aldi.

Teman-teman Rizal sudah berada di rumah sakit bersalin lebih dulu dari pada laki-laki itu. Begitu Jaka menghubunginya dan memberi tahu kalau Afia akan melahirkan ia segera pulang ke Jakarta, ia sangat khawatir mengingat umur Afia yang sudah rawan untuk melahirkan.

Hana menatap Rizal yang sedang melihat kaca di pintu kamar Afia bersalin lalu ia menatap tubuhnya sendiri, rasanya sangat tak nyaman masih menggunakan pakaian sekolah ia juga belum mandi.

"Han mending lo pulang aja, istirahat." Ujar Adi ke Hana.

Hana mengangguk ke Adi lalu pandangannya beralih ke Jaka yang berdiri di samping Adi, laki-laki itu sedari tadi hanya menundukan kepalanya.

"Zal aku ma-"

"RIZAL?! ya ampun aku gak sabar mau liat baby boy! Pasti ganteng kaya kamu!" Seru Freya yang baru datang dengan bingkisan di tangannya. Ia langsung berdiri di samping Rizal.

Hana mundur selangkah lalu menatap punggung Rizal dan Freya dari belakang, gadis itu tak henti-hentinya berbicara sedangkan Rizal hanya diam.

"Eh ulet bulu lo berisik banget sih!" Aldi mendorong bahu Freya pelan membuat gadis itu berdecak malas.

Rizal mundur dua langkah saat Henry keluar dari ruangan.

"Om baby nya gimana? Sehat kan?" Tanya Freya menggebu-gebu.

Henry mengangguk sambil tersenyum, "kalo mau liat silahkan liat. Tapi jangan bergerombol,"

Freya langsung menggandeng lengan Rizal, "ayo zal kita liat adik kamu!"

Rizal berdecak malas lalu menyingkirkan tangan Freya dari lengannya, "liat aja sono sendiri. Gue mau sama Hana," ujarnya lalu berdiri di samping gadisnya.

Henry beralih menatap Rizal dan Hana bergantian, "kok kalian masih pakai baju sekolah? Kalau kalian belum bersih-bersih kalian gak boleh liat anak saya."

Rizal menatap Henry nyalang lalu ia menarik rambutnya ke belakang, "aduh bikin emosi aja nih orang." Gumamnya pelan.

"Om! Rizal gak mandi seminggu aja masih wangi kok! Dia juga bersih." Bela Freya.

Henry menatap Rizal dari atas ke bawah lalu melakukan hal yang sama ke Hana, "kalau gitu kamu yang gak boleh masuk." Ujarnya menunjuk Hana.

Rizal berdecak jengah, "apaan sih mau liat orok aja ribet banget. Lagian gue sama cewek gue gak punya penyakit menular."

Hana beralih menatap Rizal di sebelahnya, "zal." Tegurnya pelan.

"Emang bener kok kita gak punya penyakit menular," balas Rizal berbisik tepat di telinga Hana.

Hana menjauhkan wajahnya lalu beralih menatap Henry, "tante Afia sama bayi nya sehat kan om?"

"Mereka semua sehat," jawab Henry.

Hana mengangguk sambil tersenyum lalu pandangannya beralih ke Freya karena ia merasa sedang diperhatikan, dan benar saja gadis itu tengah menatapnya intens.

"Kalau gitu aku boleh masuk sekarang kan om?" Tanya Freya beralih menatap Henry.

Henry mengangguk sambil tersenyum, "boleh. Om mau pergi dulu, kamu jagain baby sama ibu-nya ya."

Two Personalities [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang