50. Percaya

1.1K 65 1
                                    

HAPPY READING ALL! <3
Gak susah kok buat pencet bintang di bawah🥺💚

Omo udah 50 bab!

><><

"AWAS AJA TUH SI RAGA! MINTA DIBOTAKIN KEPALANYA!" Maki Ica sambil menggulung lengan bajunya, gadis itu sangat marah saat melihat wajah Hana yang luka-luka akibat ulah Raga.

"Ra ambil sapu di belakang!" Titahnya ke Clara menunjuk sapu di ujung belakang kelas.

"Hari ini bukan jadwal lo piket," ujar Clara polos.

Ica memutar mata malas, "lo kira gue bakal hadapin Raga pake tangan kosong? Nggak lah!" Gadis itu bertanya dan menjawab sendiri.

Clara mengangguk cepat lalu mengambil sapu di ujung belakang kelas.

"Ca udah lah gak usah ketemu Raga," ujar Hana ke Ica.

Ica menggeleng kepala sambil melambaikan tangan dramatis, "nggak han. Gue gak bakal biarin gitu aja orang yang udah lukain sahabat gue!"

Hana tersenyum tipis, "dia udah bonyok ca." Balasnya pelan.

"Hah? Kok bisa?!"

"Tadi Reynald mukulin dia,"

"REYNALD? MAKSUD LO KAK REYNALD?!" Tanya Clara heboh, gadis itu akhir-akhir ini sangat antusias mengenai Reynald. Siswa baru yang tampan dan rupawan, baru beberapa hari Reynald masuk SMA Charitas saja sudah banyak siswi yang mendekatinya.

"Lo deket ya han sama kak Reynald?" Tanya Risa ke Hana.

"Ya gitu deh, dibilang deket sih nggak." Jawab Hana seadanya.

"Lo harus deket han sama dia!" Tukas Clara.

Ica menjitak kening Clara gemas, "Hana udah punya cowok. Jangan aneh-aneh lo!"

"Maksudnya kan biar gue gampang deketin kak Reynald." Balas Clara lesu.

"Lo mau manfaatin gue ra?"

"Iya!" Clara mengangguk cepat. "Bantuin gue han plis," gadis itu menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.

Hana menghela napas pasrah, "iya ntar gue coba ngomong sama dia."

Clara langsung menjerit seraya mencubit kedua pipi Hana membuat pipi dan bibir gadis itu sakit, "AAA! Sakit ra!" Rintihnya menatap Clara garang.

Clara segera menjauhkan tangannya dari pipi Hana, "sorry." Ujarnya sambil terkekeh watados.

"Rizal gak tau lo luka han?" Tanya Risa ke Hana.

"Tau kok," jawab Hana sambil mengangguk pelan. "Tadi dia juga ada di tempat kejadian," timpahnya.

"Terus kenapa yang mukulin Raga kak Reynald bukan Rizal?"

"Rizal lebih dulu lari ke gue,"

Ica mengacungkan kedua jempolnya, "itu baru namanya cowok. Dia lebih mentingin keadaan lo dari pada emosi dia buat ngehajar Raga." Ujarnya kagum.

"Kalo gue jadi kak Jaka denger lo ngomong gitu pasti kesindir ca," ujar Clara.

Ica membulatkan matanya ke Clara seolah terkejut, "gue gak nyindir siapa-siapa kok." Balasnya cepat.

Clara berdesis melihat wajah Ica yang malu-malu tak jelas lalu ia beralih menatap Hana, "han lo harus nanya sama kak Reynald. Tipe cewek yang kaya gimana yang dia mau," pintanya.

"Harus gue banget?"

Clara mengangguk kuat, "disini yang paling deket sama kak Reynald kan lo." Jawabnya, "tapi jangan bilang disuruh gue," lanjutnya sambil terkekeh kecil.

Two Personalities [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang