42. Ayah, Kenapa?

1.4K 74 26
                                    

Happy Reading All! <3
Bacanya Sambil dengerin lagu di atas yaaa 🥺💔

><><

Setelah mengantar Ica pulang, Rizal, Hana. Dan Jaka langsung ke rumah Hana sesuai perintah Rizal.

Jaka dan Hana masih tak mengerti untuk apa Rizal mengajaknya ke rumah gadis itu bersama-sama.

Sesampainya di rumah Hana, Jaka menajamkan matanya saat melihat mobil yang bertengger di perkarangan rumah gadis itu.

"Ah mobil kaya gitu kan banyak," gumam Jaka sedikit tertawa.

"Liat platnya," bisik Rizal ke Jaka.

"Bisa aja mobil itu pake plat bodong," balas Jaka masih mengelak.

"Enak aja! Itu plat asli tau!" Elak Hana tak terima plat mobil Akmal dibilang plat bodong.

"Gue mau liat siapa yang punya mobil itu," tunjuk Jaka ke mobil alphard warna putih itu.

"Ayah gue maksud lo?" Tanya Hana.

"A-ayah?" Jaka merasa darahnya mendingin kala ia memikirkan hal yang tak ingin ia ketahui.

Hana mengangguk kuat, "kalo mau ketemu ayah gue ada di dalem."

Jaka beralih menatap Rizal serius, "ini maksudnya apaan sih zal? Gue masih gak ngerti," ujarnya sedikit kesal.

"Temuin bokapnya Hana, nanti lo bakal tau sendiri jawabannya." Balas Rizal membuat gadis itu mengerutkan dahinya bingung.

"Yaudah langsung aja ketemu, gue juga penasaran." Ujar Hana ke Jaka lalu berjalan masuk ke rumahnya yang diikuti kedua laki-laki itu.

Begitu mereka masuk ke rumah Hana, mereka disambut dengan Raka dan Ririn yang sedang asik main kuda-kudaan.

Sontak adik kakak itu menoleh ke arah pintu, Raka menyuruh Ririn masuk ke dalam kamar. Ririn mengabaikan ucapan Raka dan malah menghampiri Hana lalu memeluk gadis itu erat.

"Kak Hana! Main kuda-kudaan yuk!" Ajaknya seraya menarik-narik tangan Hana.

Hana tersenyum kikuk.

"Eh kok ada kakak ganteng?" Ririn menoleh ke belakang Hana. "Itu siapa?" Tanyanya menunjuk Jaka.

"Itu temen kak Hana," jawab Hana cepat. "Ririn masuk ke kamar dulu ya." Titahnya halus.

"Tapi nanti main kuda-kudaan kan?" Tanyanya antusias.

Hana mengangguk sambil tersenyum. "Sama kakak ganteng juga?" Tanya si bungsu melirik Rizal yang sedang memegang tengkuknya salah tingkah.

"Hm, iya." Dari pada Ririn banyak bertanya, Hana asal mengiyakan saja.

"Yaudah Ririn ke kamar," finalnya melepas tangan Hana. "Dadah kakak ganteng." Ririn mengedipkan satu matanya ke Rizal sebelum masuk ke kamar.

"Heh adek gue siapa yang ngajarin kaya gitu?" Tanya Raka dengan tangan di pinggang.

"Oh iya Hana, mana bajigur pesanan gue?" Pinta Raka dengan tangan menadang ke Hana.

Two Personalities [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang