10. Bazar

3.1K 153 1
                                    

Happy Reading All! <3

><><


Hari ini adalah hari minggu, biasanya Hana menghabiskan hari libur dengan pergi keluar rumah. Hari ini rencananya Hana akan pergi ke toko buku langganannya yang berada di Jalan Lenteng Agung, akhir-akhir ini Hana suka sekali mengkoleksi buku karya dari Fiersa Besari.

Hana memakai celana jeans hitam, T-shrit putih polos yang dipadukan dengan jaket jeans warna biru dongker. Tidak lupa membawa tas selempang hitamnya.

Hana menuruni tangga lalu berjalan ke dapur. "Bun, bang Raka belum bangun kan?" Tanya Hana pelan.

"Belum, kenapa sayang?" Tanya Hulya balik.

"Gak papa nanya aja," jawab Hana.

"Kamu mau kemana pagi-pagi udah rapih?" Tanya Hulya melihat Hana dari atas sampai bawah.

"Mau ke toko buku," jawab Hana, selain ingin membeli buku. Hana sebenarnya ingin menghindar dari Raka karena takut ditanya tentang semalam.

"Sarapan dulu," ujar Hulya seraya mengambil piring.

"Hana nanti beli bubur dipakde Juna," jawab Hana. "Hana jalan dulu ya bun," pamitnya mencium punggung tangan Hulya.

Baru saja Hana ingin membuka pintu, "Kak Hana mau kemana?" Tanya Ririn membuat Hana menoleh.

"Mau ke toko buku," jawab Hana.

"Ririn boleh ikut?" Hana menoleh ke arah Hulya meminta jawaban, Hulya mengangguk sambil tersenyum.

"Boleh," jawab Hana sambil mengusap rambut adiknya.

Ririn bersorak kegirangan, lalu menghampiri Hulya untuk salim.

Hana dan Ririn makan bubur pakde Juna yang berada di depan komplek.

"Assalamualaikum pakde Jun," salam Hana dengan senyumnya yang hangat.

"Waalaikumsalam," pakde Juna menoleh ke arah Hana. Melihat respon pakde Juna yang biasa saja Hana mendengus, "pakde lupa?" Tanya Hana sambil memainkan alisnya.

Pakde Juna tampak perpikir keras. "Mashaallah neng Hana?" ingat pakde Juna senang.

"Jahat, masa lupa sama Hana." Desis Hana dramatis.

"Bukan begitu Hanaku, terakhir kan Hana makan bubur pakde waktu SD. Sekarang tambah cantik." Balas pakde Juna dengan logat jawa yang kental.

Waktu SD Hana memang sempat tinggal di Jakarta, dengan almarhum nenek nya.

Pakde menoleh ke arah Ririn, "oh iya pakde ini Ririn adik Hana," ucap Hana mengelus kepala Ririn.

"Hai Hana kecil," sapa pakde juna mencubit pipi Ririn pelan.

Ririn memanyunkan bibirnya. "Kok Hana kecil?" Tanyanya tak suka.

"Kalian mirip banget," jawab pakde juna memandang Hana dan Ririn bergantian.

Hana terkekeh, "yaudah pakde tolong buatin buburnya ya dua. Yang satu pedes yang satu nggak."

"Siap!" Jawab pakde juna.

><><

Selesai makan bubur pakde Juna, Hana dan Ririn lanjut ke toko buku naik taksi jaraknya tidak terlalu jauh dari pangkalan bubur pakde Juna.

Setelah sampai di toko buku, Hana berniat membeli buku arah langkah karya Fiersa Besari. Lengkap sudah koleksi buku karya Fiersa Besari yang ia punya.

"Rin," panggil Hana menunduk melihat Ririn yang tengah melihat-lihat buku komik.

"Kenapa kak?" Tanya Ririn masih sibuk melihat-lihat gambar di dalam komik.

Two Personalities [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang