13. Curiga

3K 130 0
                                    

Happy Reading All!

><><

"GUE PUNYA BERITA BARU!" Heboh Jaka ketika baru masuk kelas, karena ini jam istirahat jadi kebanyakan murid-murid sudah di kantin. Berbeda dengan mereka berempat untuk hari ini mereka membawa bekal, usul dari Aldi.

"Bad news or good news?" Tanya Aldi sambil mencolek sambal terasi yang ia bawa.

"Ya, lo denger dulu ntar lo bisa nilai sendiri." Jawab Jaka, "jadi semalem gue liat Hana," lanjutnya merapatkan bangkunya.

Rizal mengerutkan dahinya, "dimana?" Tanyanya.

"DI DEPAN GANG MARKAS PTB!"

Adi menggetok kepala Jaka menggunakan sendok, "bacot lo kecilin, obrolan privasi ini." Jaka meringis sambil memegang kepalanya. "Ya sorry"

"Terus terus?" Tanya Aldi antusias.

"Gue rasa dia lagi nunggu orang gitu, atau gak angkutan umum."

"Kok lo bisa duga kaya gitu?" Tanya Adi mewakili pertanyaan yang ingin Rizal tanyakan.

"Ya orang dia celingak-celinguk" jawab Jaka, "bener ini mah kata Eriq," ujarnya lagi curiga.

"Bener apaan?" Tanya Rizal.

"Hana mata-mata," bisik Jaka.

"Masa sih? Gue gak yakin," balas Aldi menatap Jaka dengan kerutan di dahinya.

"Ya ngapain coba Hana malem-malem di situ? Itu kan udah daerah teritorial PTB." Tutur Jaka.

Jaka geram sendiri melihat teman-temannya menatap seolah tidak percaya, "udah ada dua bukti yang mengarah kalau Hana mata-mata."

"Lo tau itu daerah teritorial mereka, ngapain lo kesana?" Tanya Rizal, menaikan satu alisnya.

Jaka mengusap tengkuknya kikuk, "cuma lewat. Lagian kan gue lagi mau nyari info tentang mereka."

"Terus lo samperin gak?" Tanya Adi.

"Nggak," jawab Jaka, Aldi menoyor kepala Jaka, "bego, udah tau dia lagi nyari angkutan umum bukannya lo anter pulang, seengganya lo tanya kek dia ngapain di situ."

"Gue nggak kepikiran,"

"Tak de otak." Sarkas Aldi.

"Udah lo sama-sama gak ada otak juga," sergah Adi menatap Jaka dan Aldi.

Jaka lalu balik dan melangkah keluar kelas, "eh mau kemana lo?!" Tanya Aldi.

"Cari Hana," jawab Jaka tanpa menoleh.

Rizal segera berdiri dan menyusul Jaka diikuti Adi. "Dih, kenapa gue ditinggal sendiri," gumam Aldi berdiri dari duduknya lalu mengambil udang Adi. "Lumayan,"

Rizal menarik bahu Jaka agar berhenti, "lo mau ngapain cari Hana?" Tanyanya.

"Mau nanya lah ke dia bener gak dia mata-mata,"

Adi berdiri di depan Jaka, "terus lo mau langsung nanya eh lo mata-mata ya gitu? Lo kalau mau berbuat pikir-pikir dulu, kalau Hana bukan mata-mata bisa sakit hati dia."

"Ya nggak lah gue nanya baik-baik, sekalian gue mau ketemu Ica."

Mereka berjalan menuju kantin, koridor yang tadinya ramai menjadi sepi karena mereka langsung menyingkir memberi mereka bertiga jalan.

"Hai ca!" Sapa Jaka setelah tiba di kantin sambil duduk di depan Ica, Rizal duduk di samping Jaka berhadapan dengan Hana, dan Adi duduk berhadapan dengan Risa, sedangkan Aldi entah kemana.

Two Personalities [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang