63. Kembali ke Rumah

1.4K 67 0
                                    

Happy Reading All! <33
Jangan lupa vote ya kawan

Kalo bingung kenapa judul bab nya 'kembali ke rumah' itu karena Rizal balik lagi tinggal di rumah papa Damar. Yey ♡_♡
><><

Rizal membuka matanya lalu melihat jam dinding yang menunjukan pukul 7 pagi--- ia menutup matanya kembali karena merasa masih sangat pagi untuk beraktivitas dihari minggu. Jika hari libur biasanya laki-laki itu hanya berkumpul dengan teman-temannya atau nge-band di beberapa kafe.

Baru memejamkan mata sebentar Rizal kembali membuka matanya kemudian mengambil ponselnya di atas nakas. Laki-laki itu baru ingat kalau ia mengirim pesan kepada Hana pagi-pagi sekali setelah sholat subuh.

Rizal duduk dengan ponsel di tangannya, pesannya hanya dibaca oleh Hana. Tapi tak apa yang penting gadis itu sudah tahu kalau ia akan mengajaknya pergi jam 10 pagi ini.

Rizal khawatir kalau Hana tak betah atau merasa tak nyaman tidur di rumah Jaka. Laki-laki itu menggeleng kepala pelan seraya meletakan ponselnya kembali di nakas lalu ia mengambil kaus hitamnya yang berada di bangku santai sebelah kasurnya. Setelah memakai kausnya ia menatap ke sekeliling kamarnya. Terbangun di kamar masa kecilnya setelah sekian lama tak tidur di sana membuatnya merasa asing.

 Terbangun di kamar masa kecilnya setelah sekian lama tak tidur di sana membuatnya merasa asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok

Rizal berjalan menuju pintu saat mendengar ketukan ia langsung membuka pintu itu dan melihat bi Asum--- asisten rumah tangga di rumah Damar. "Kenapa bi?"

"Sarapannya sudah siap den, ditunggu papa di bawah." Jawab bi Asum menunjuk ke tangga bawah dengan jempolnya.

Rizal mengangguk lalu berjalan menuju meja makan. Setelah sampai di meja makan ia menarik bangku di depan Damar. "Pagi pah!" Sapanya riang.

Damar hanya menyahut dengan deheman karena mulutnya penuh dengan makanan. "Makan yang banyak." Ujarnya setelah itu.

Rizal mengangguk sambil tersenyum kemudian ia mengambil nasi dan lauk-pauk di atas meja ke piringnya. Laki-laki itu merasa sangat senang bisa makan bersama Damar lagi setelah sekian lama. Seingatnya--- terakhir ia makan bersama Damar seperti ini waktu ia menginjak bangku SMP. Setelah itu keluarganya tak baik-baik saja.

"Bagaimana hubungan kamu dengan Hana?" Tanya Damar ke Rizal.

Rizal menyelesaikan mengunyah makanan terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Damar. "Baik-baik aja." Jawabnya lalu minum air putih.

"Papa gak pernah liat kamu seperti ini sebelumnya, biasanya kalau kamu sudah dikecewakan oleh seseorang kamu akan memutuskan hubungan dengan orang itu." Ujar Damar. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan selain percintaan, Hana yang pertama untuk Rizal.

"Rizal juga gak tau kenapa jadi kaya gini, setiap liat Hana rasanya damai. Amarah jadi ilang gitu aja." Sahut Rizal terbayang wajah cantik Hana.

Damar tersenyum kecil menatap Rizal penuh arti. "Kamu sudah bantu dia berubah menjadi lebih baik, Hana beruntung punya kamu."

Two Personalities [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang