Menjauh darimu itu sakit. Apalagi ketika rasa percayamu telah menghilang
- Eflina
. Happy reading .
Eflina berjalan lemah menuju ke kelasnya, ranselnya ia layangkan ke atas bak koboy. Mulutnya sibuk mencicipi rasa permen karet kesukaannya. Gadis itu tak memperdulikan tatapan orang-orang padanya.
"Woi, itu tas murah jan digituin kali! Putus emang ada uang buat beli?" ucap seorang gadis padanya.
Eflina membalikkan badannya. Menatap siapa orang yang berani membuat mood-nya bertambah buruk.
Teman-temannya gadis itu tampak ketakutan. Mereka menunduk sambil berbisik-bisik.
"Kalian kenapa, sih?" tanyanya masih tak paham.
"Itu pacarnya Kak Rafa!" bisik mereka.
Ekspresi tawa gadis itu langsung berubah. Ia meneguk ludahnya kasar.
Eflina maju bersedekap dada. Menatap remeh gadis di depannya.
"Apa urusan lo mau tas gue murah ato ngga? Beli juga ga uang hasil godain bokap lo!" ucap Eflina."Itu ... gue tadi salah ngomong."
Eflina memiringkan senyumnya. Mengangkat dagu gadis itu. "Salah ngomong? Lo dengerin gue! Mau gue cewe Rafa atau ngga, gue bakalan tetap berani sama orang kayak lo. Paham lo?!" bentaknya.
"Iya, gue paham."
Eflina membuang permen karetnya tepat di sepatu gadis tadi. Lalu, pergi dari sana.
"Awww! Sepatu baru gue! Ini baru dibeli di Paris!" pekiknya jijik saat permen karet itu menempel.
"Lagian lo, sih, nyari masalah," timpal temannya.
"Guys, liat deh ke kanan kalian," bisik yang satunya.
"Kenapa?" tanya keduanya kepo.
Mereka bertiga menoleh bersamaan di mana Rafa bersandar pada dinding dan menatap tajam mereka dari kejauhan.
"Mampus kita!"
"Lari ...," teriak mereka langsung berlari saat Rafa berjalan mendekat.
********
Gadis benar-benar membuat Eflina tak bisa membantah. Sedari tadi, ia terus memaksa Eflina agar mau makan di kantin. Bahkan, Gadis berniat mentraktir semuanya asalkan temannya itu mau ke kantin.
Eflina memang suka gratisan, tapi jika di sana ada anak ANDERS lebih baik ia menghindar.
Seperti sekarang, langkah Eflina terhenti saat anak ANDERS dari kejauhan sudah menatap dirinya.
"Dis, gue balik aja, ya. Gue ga selera makan nih," ucap Eflina meskipun cacing-cacing di perutnya sudah meronta-ronta minta diisi.
"Lina takut sama mereka? Mereka juga ga bakalan ngapa-ngapain Eflina kok. Tenang aja jangan takut," balas Gadis.
Eflina tidak bisa menolak lagi saat tangannya sudah ditarik oleh Gadis.
Mata anak ANDERS satu persatu menatap Eflina. Tatapan itu penuh kebencian, terlebih saat Eflina sepertinya akan berjalan ke sini sebentar lagi.
Rafa hanya diam berkutat dengan ponselnya. Sedangkan yang lain makan sambil berbincang sedikit.
"Liat si Mak Lampir dateng," ucap Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL : ANNOYING BOY
Teen FictionRafa itu ibarat serigala dan Eflina adalah mangsanya. Ya, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Dengan kurang ajarnya Eflina meneriakkan nyanyian yang membuat Rafa geram. Nyanyian? Seperti apa? Yang pasti itu membuat keduanya tak akur. Seri...