. Happy reading .
Saat ini anak ANDERS tampak berkumpul di markas. Bukan hanya anggota inti, tapi semua pasukan ada di sana. Malam ini mereka mengadakan pesta besar-besaran yang diadakan setiap sebulan sekali demi menjaga keakraban sesama anggota.
"Live to be together!" ucap Rafa mengangkat segelas bir di tangannya. Yang lain langsung mengangkat gelas mereka dan meminum habis bir mereka.
"Gue telat!" teriak Malvin di ambang pintu. Kepalanya menyembul, ia memamerkan deretan giginya.
"Lo mah telat mulu. Cewe ae otak lo!" ucap salah satu dari mereka.
Yang lain mengangguk menyetujui.
"Bacot lo ah!" Malvin berjalan mengambil sebatang rokok yang terletak di meja markas.
"Party ini, bro. Bukan lagi belajar MTK kita," ledek Bryan pada Bintang yang diam menulis sesuatu di bukunya. Yang lain tertawa, Bintang tak membalas tak penting menurutnya.
"Dia ga belajar," ucap Rafa sambil meneguk minumannya.
"Jadi ngapain?"
"Ntaran lo semua juga tau."
Rafa memeriksa handphone-nya. Di sana Doni mengiriminya pesan.
"Yang mau ke bawah duluan aja. Doni bakar ayam sama makanan lainnya juga ada di bawah," ucap Rafa.Semuanya langsung keluar dari markas. Kecuali Rafa dan Bintang.
Rafa berjalan mendekati Bintang, ia memegang pundak Bintang pelan.
"Gimana?" tanyanya."Gue udah ngecek satu-satu anggota ANGKASA, mereka ga punya anggota cewe. Eflina cuma satu sekolah," jelas Bintang.
******
"Ini ayam yang bayar siapa?" tanya salah satu anggota ANDERS.
"Gue sama anggota inti. Kenapa?" ucap Malvin. Semuanya berbalik badan tersenyum kaku pada Malvin.
"Elah, tegang amat muka lo semua." Malvin terkekeh. "sampe kapan lo semua kaku sama kita? Kita keluarga, bro!" ucap Malvin tersenyum.
"I–iya, Vin," jawab mereka gugup.
"Woi! Sini foto-foto mau masuk Instagram gue ga?" Teriakan Bryan mengalihkan pandangan mereka.
******
"Enak?" tanya Doni saat semuanya makan. Mereka mengacungkan jempol. Pandangan Doni tertuju pada Bryan yang menyalakan api besar.
"Woi, buat apa kau bakar-bakar kek gitu?" tanya Doni to the point.
"Buat SG, biar dikira kita anak Pramuka gitu loh. Dikira lagi kemah."
Mata Doni membelalak. Bryan selalu aneh-aneh saja tingkahnya. Dan kadang dia juga ikutan gila bersama Bryan dan Malvin.
"Woi, bro!" Malvin menepuk pundak Doni tiba-tiba membuat ia kaget.
"Apanya kau? Kaget aku."
Malvin hanya nyengir. "Kok gada cewek lo bawa ke sini?" tanya Malvin.
Doni menggelengkan kepalanya. Malvin memang gila, isi otaknya hanya selangkangan dan dada.
"Ntaran kita dimarahi Bang Rafa.""Ga asik gada cewe, ya, kan, Bry?" tanya Malvin meminta pendapat Bryan.
Bryan hanya diam di tempatnya. Tak menjawab, ia membelakangi Doni dan Malvin jadi mereka tak tahu apa yang terjadi pada Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL : ANNOYING BOY
Teen FictionRafa itu ibarat serigala dan Eflina adalah mangsanya. Ya, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Dengan kurang ajarnya Eflina meneriakkan nyanyian yang membuat Rafa geram. Nyanyian? Seperti apa? Yang pasti itu membuat keduanya tak akur. Seri...