Komen, yuk.
Kadang kalo lo udah cinta sama orang. Begonya murni mendarah daging.
- Eflina Valentine Prawira.
. Happy reading .
Kesal. Eflina menendang kuat kursi taman sekolah. Lala benar-benar membuatnya marah. Padahal Eflina berencana untuk menjadi temannya, tapi melihat Lala yang seperti itu Eflina bersyukur tidak berteman dengannya.
"Itu yang semalem dapet dare dari Kak Rafa, 'kan?" bisik seorang gadis, tapi masih dapat didengar oleh Eflina.
"Iya, itu. Caper banget jadi orang!"
Eflina menatap sinis kedua gadis yang berbisik-bisik di seberang sana.
"Mau gue jadiin telor ceplok lo biar diem?!" ucapnya berkacak pinggang.
Keduanya langsung lari meninggalkan Eflina."Galak amat!"
Eflina berbalik mendapati Bryan yang tengah terduduk di kursi panjang taman.
"Lo lagi. Lo lagi. ANDERS ga bisa buat hidup gue tenang, ya!" Eflina menggelengkan kepalanya.
"Ya, itu salah lo," balas Bryan. Ia menepuk kursi agar Eflina duduk di sana. Eflina menurut, tapi menjaga jarak.
"Salah apa?!"
"Gue tau dari Bintang. Katanya karena lo malem itu Rafa ga jadi ngehajar si Ethan."
Eflina membuang nafasnya kasar.
"Terserah gue lah! Lagian ada orang mau dihajar yakali gue diem aja? Ngotak dong!""Gue salut sama lo. Seumur hidupnya Rafa, gada cewe yang berani sama dia. Kecuali satu cewek. Dan lo sekarang penggantinya." Bryan tersenyum.
"Terus kenapa? Lo mikir dia suka sama gue gitu?" tanya Eflina kepedean.
Bryan tertawa keras. "Mungkin. Asal lo tau aja, ya. Rafa selalu ngeluarin semua cewe yang gangguin dia dari sekolah. Dan lo? Sampe sekarang ga dikeluarin sama dia." Bryan menaikkan alisnya. Membuat Eflina jengah.
"Lagian kalo dia suka sama gue. Gue ga bakalan suka sama cowo kek dia! Galak, kulkas berjalan, idup lagi," celoteh Eflina. Bryan hanya tersenyum meledek. Eflina kesal dan memilih berdiri untuk pergi, tapi tangannya langsung ditahan oleh Bryan.
Eflina menatap heran laki-laki ini.
"Mau jadi cewe yang ke 200 gue ga?" tanya Bryan polos.
Astaga, Bry! Mana ada cowok nembak cewe, tapi nyebutin selingkuhannya!
"Gila lo! Ya, ga maulah!"
"Gue baik, Lin. Ga galak, ga kek kulkas, dan gue sayang sama cewek." Bryan mengedipkan matanya. Mengeluarkan jurus andalannya.
"Ogah!" Eflina menepis tangan laki-laki itu dengan cepat. Dan segera pergi dari sana. Bryan mengikuti dari belakang.
"Kalo lo jadi cewe gue. Chat dari lo ga gue arsip, deh. Gue bales paling pertama juga!"
"Gak mau, Bryan!"
"Gue traktir makan tiap hari. Burger, Boba, Thai tea. Gimana, mau ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL : ANNOYING BOY
Teen FictionRafa itu ibarat serigala dan Eflina adalah mangsanya. Ya, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Dengan kurang ajarnya Eflina meneriakkan nyanyian yang membuat Rafa geram. Nyanyian? Seperti apa? Yang pasti itu membuat keduanya tak akur. Seri...