16. Di dunia ini, ada dua hal yang selalu dibela : Uang dan Good looking.
Rafa masuk ke dalam apartemennya dan melirik sekitar. Sepi. Dan ia sudah terbiasa. Rafa bukan pecinta keramaian, ia tidak suka bercanda ria seperti Bryan dan Malvin.
Ia tidak pandai mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata. Rafa melakukan semuanya dengan perbuatannya.
Buat apa banyak bicara, tapi tidak ada yang kau lakukan?
Setelah mandi Rafa mendengar handphone-nya berdering. Entah siapa yang menelepon malam-malam begini. Rafa mengambil handphone di atas nakas dan tertulis nama Mami-nya di sana.
"Kenapa, Mi?" tanya Rafa.
"Kamu udah pikirin yang mami bilang tadi?"
Sial. Amara masih mengingatnya. Kejadian tadi kembali memutar di otak Rafa.
"Eflina bukan type Rafa," jawab Rafa singkat.
"Ya, untuk sekarang ngga, tapi mami yakin suatu saat kamu pasti suka sama dia."
"Mungkin, Mi."
"Mungkin? Berarti ada kemungkinan kamu udah ada rasa?" Nada suara Amara tampak senang.
"Nggak, Mi."
"Kamu baik-baik, ya, sama Eflina. Dia mantu idaman mami."
Rafa menggeleng. Mana mungkin ia harus berbaik hati dengan Eflina.
"Aku usahain, Mi. Aku tutup dulu telponnya," ucap Rafa lalu benar-benar mematikan sambungan.Rafa meletakkan kembali handphone-nya ia berbaring di kasur king size miliknya.
Dijodohkan? Yang benar saja. Suka dengan Eflina saja tidak. Amara malah dengan enaknya tadi mengatakan bahwa mereka berdua cocok. Belum tahu saja dia bagaimana Eflina dan Rafa di sekolah.
Rafa menatap ke atas sambil terus memikirkan Eflina ralat memikirkan ucapan Mami-nya tadi.
Drttt ....
Handphone-nya kembali berbunyi. Rafa bangkit dan mengambilnya lagi. Nama Malvin terpampang jelas di sana.
"Hm?" tanya Rafa. Rafa menjauhkan telinganya kala mendengar alunan DJ yang amat keras.
"Kuy, lah ke bar! Banyak cewe seksi!"
Malvin, otaknya tidak pernah jauh dari dada dan selangkangan.
"Kok diem ae? Bos, mau dateng ngga? Ada Bryan, Bintang, Malvin juga di sini."
"Bukannya Bryan sakit?"
"Beuh, mana mungkin! Ngeliat cewe bening dikit seger matanya!"
Rafa menggeleng mendengarnya.
"Ntaran gue dateng.""Oke, Bos! Udah dulu, ya. Gue ditunggu sama cewe cakep, nih."
******
"Morning, sist!" ucap Efan dengan seragam sekolahnya berdiri menatap Eflina tersenyum manis.Eflina yang sedang menyiapkan makanan langsung menoleh. Kantung mata tercetak jelas di bagian matanya. Eflina tidak tidur tadi malam karena ... Amara!
"Widih, cakep bener lo. Kayak artis Korea!" ucap Eflina."Really? Mirip siapa?!" pekik Efan.
"Kim Jong Un."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL : ANNOYING BOY
Teen FictionRafa itu ibarat serigala dan Eflina adalah mangsanya. Ya, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Dengan kurang ajarnya Eflina meneriakkan nyanyian yang membuat Rafa geram. Nyanyian? Seperti apa? Yang pasti itu membuat keduanya tak akur. Seri...